Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Kerahkan 275 Truk Angkut Sampah Banjir di Perumahan Warga

Kompas.com - 07/01/2020, 11:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan mengerahkan sekitar 275 truk untuk mengangkut sampah banjir yang masih menumpuk di berbagai perumahan hingga saat ini.

"Yang dibutuhkan warga saat ini adalah truk untuk mengangkut sampah, kemudian lumpur didorong pakai backhoe," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi selepas menyusuri 5 perumahan warga di tepi Kali Bekasi, Senin (6/1/2020) sore.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com bersama Rahmat, lumpur masih menggenangi 5 perumahan warga di tepi Kali Bekasi, seperti Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang Ifi Jatiasih, Komplek Angkatan Laut, dan Pondok Gede Permai. Lumpur menyumbat saluran air.

Di lokasi-lokasi itu, belum semua rumah warga teraliri air bersih. Selain itu, sampah akibat banjir banjir seperti kasur, lemari, dan berbagai perabotan rumah tangga lain masih bertumpukan di gang-gang.

Baca juga: Sampah akibat Banjir di Kota Bekasi Diklaim 1.500 Ton Sehari

Rahmat menyebutkan, pihaknya akan menambah jumlah truk sampah dan backhoe dengan cara sewa untuk mengatasi persoalan itu.

"Dinas PU dan Dinas Lingkungan Hidup akan ada sewa (truk), karena memang darurat pascabanjir ini. Mereka akan menyediakan truk dan backhoe," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu.

"Jadi sampah dan lumpur dikumpulin, dibawa ke mobil, dibawa ke TPST Bantargebang. Truknya (hasil sewa) sudah dapat 65, punya kita ada 200-an, itu juga sudah termasuk bantuan DKI. Backhoe-nya mungkin nanti 10-20 unit," ujar dia.

Dana sewa truk dan alat berat, kata Pepen, bersumber dari bantuan yang dikucurkan Pemprov Jawa Barat dan BNPB, plus dana tak terduga dari APBD Kota Bekasi.

"Total ada Rp 9 miliar yang kami olah selama masa tanggap darurat bencana ini," kata dia.

Pemerintah Kota Bekasi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sejak 1 Januari ini hingga Senin pekan depan.

Rahmat menyebutkan, urusan lumpur yang masih menggenangi perumahan warga dan sampah sisa banjir menjadi fokus utama selama masa tanggap darurat bencana.

Ia menargetkan, Senin depan, 60 persen masalah lumpur dan sampah banjir dapat tertangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com