"Kalau sampahnya diangkat, langsung disemprot (lumpurnya), sudah selesai itu," ujar Irvan, kemarin.
" Yang enggak kalah hebat kan sampah. Sampah sudah banyak tapi alat beratnya kan kurang," imbuhnya.
Sebagian rumah warga di RW 008 PGP ditinggalkan penghuninya.
"Jadi banyak orang-orang di belakang (RT 001, RT 002, dan RT 005, tepat di tepi tanggul Kali Bekasi) memilih ngontrak. Pak RW (008) sendiri pindah," ujar Oonk.
Kebanyakan pilih mengontrak rumah sembari menunggu rehabilitasi PGP. Tak hanya itu, Irvan yang mendampingi Kompas.com dan awak media lain pun menunjukkan sebagian rumah warga yang telah ditinggal pergi secara permanen.
"Kebanyakan memang ngontrak di (wilayah perumahan) yang lebih tinggi. Jadi pagi dan siang dia beres-beres sampai sore, malamnya dia ke atas, ke kontrakan," ujar Irvan.
"Jadi kontrakan di atas itu sementara ini laku karena banjir ini," imbuhnya.
Irvan mengatakan, selain karena terendam lumpur dan hancur, sebagian warga RW 008 meninggalkan rumah mereka lantaran mesin token listrik terendam banjir. Sehingga, listrik belum mengalir ke rumah mereka.
"Sampai saat ini sih masih ada pengaduan, mungkin sudah masuk 75 persen warga yang mesin token listriknya terendam," kata dia.
"Yang (mesin token listriknya) belum diganti (oleh PLN) ya masih mati listrik," tambah Irvan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengklaim bahwa pengangkutan lumpur dan sampah imbas banjir telah mencapai 60 persen.
"Sudah 12 ribu ton lebih sampah yang dibuang ke TPA. Targetnya (pengangkutan sampah dan lumpur) selesai akhir pekan," kata Yayan, Kamis.
Yayan menyebut, Pemkot Bekasi berupaya sekuat tenaga mempercepat pengangkutan sampah dan lumpur akibat banjir.
Total, ada 307 truk yang dikerahkan untuk melakukannya, 65 di antaranya truk sewaan.
"Terbantu juga karena sekarang sudah bisa membuang ke TPST Bantargebang," ujar Yayan.
Pembuangan sampah dan lumpur ke TPST Bantargebang milik Pemprov DKI Jakarta cukup membantu mengurangi antrean truk sampah di TPA Sumur Batu, lokasi pembuangan akhir Kota Bekasi.
Sebab, TPA Sumur Batu saja sudah mengalami kenaikan buangan sampah nyaris 2 kali lipat, hanya dalam kurun 5 hari awal setelah banjir melanda.
Proses bersih-bersih ini dialokasikan hingga Selasa pekan depan, batas akhir masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.