Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Komplotan Maling Besi Jalan Tol Berakhir di Balik Jeruji Besi

Kompas.com - 18/01/2020, 07:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aparat Polsek Bekasi Kota, hingga Jumat (17/1/2020) kemarin, total menahan 4 pencuri besi beton proyek jalan tol di Bekasi.

Usut-punya usut, 4 pencuri berinisial AS, OS, DP, dan JE itu merupakan bagian dari komplotan spesialis pencuri besi beton proyek jalan tol.

Mereka bukan baru beraksi satu kali. Dari dua kali aksi pencurian terakhir saja, total 8 orang yang terlibat.

Baca juga: Begini Modus Para Pencuri Besi Tol yang Diringkus Polisi di Bekasi

Berikut adalah sejumlah fakta terkait kasus itu:

1. Dua pekan, dua jalan tol

Penangkapan 4 pencuri itu dilakukan dua kali karena dua kali pula mereka tepergok mencuri. Pencurian pertama pada 31 Desember 2019 di workshop Tol Becakayu, Jalan KH Noer Ali. Pencurian kedua pada 15 Januari 2020 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Mereka kelompok yang sama," kata Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Helmi Rutawelli, dalam konferensi pers pada Jumat siang.

2. Tiga nama selalu bareng

Indikasi bahwa para pencuri itu merupakan anggota komplotan spesialis terbukti dari identifikasi para tersangka pelaku.

Dari dua kali kejadian pencurian besi beton di dua tol yang berbeda, tiga nama yaitu DP alias Dower, MA, dan BA selalu bersama.

"Salah satunya, BA, adalah otaknya," kata Helmi.

3. Menyamar sebagai pekerja proyek

Helmi menjelaskan, modus para pencuri ialah menyamar sebagai pekerja proyek agar tidak dicurigai ketika mencuri besi.

"Para pelaku menggunakan rompi proyek, kemudian melihat kondisi aman lalu dia menggunakan gunting pagar, digunting besi besinya," jelas dia.

Mereka pun menyewa mobil pikap dari rental buat mengangkut besi-besi beton itu.

4. Drama kejar-kejaran dengan polisi

Enam pencuri dari komplotan itu kembali beraksi mencuri besi beton Tol Jakarta-Cikampek, pada Rabu dini hari lalu.

Saat dipergoki polisi, mereka sempat terlibat kejar-kejaran dengan tim patroli tol dan polisi.

Para tersangka, yakni DP alias Dower, JE, MA, BA, YD, dan ED beraksi pukul 02.00 WIB. Aksi mereka dipergok tim patroli tol. Sontak, mereka langsung masuk ke mobil pikap yang mereka bawa dan memacu mobil tersebut sekuat tenaga.

Baca juga: Pencuri Besi Tol Jakarta-Cikampek Pernah Beraksi di Tol Becakayu, tetapi Kabur

Para pencuri lolos keluar dari jalan tol. Namun, pengejaran tak tuntas sampai situ.

"Kan ada monitor dari HT. Setelah sempat kejar-kejaran, akhirnya mereka dicegat di sini (Mapolsek Bekasi Kota, Jalan Jenderal Soedirman)," kata Kanitreskrim Polsek Bekasi Kota, Iptu Kusdiono, kemarin.

Saat terjepit, mereka coba mengelabui petugas. Namun polisi terus mengejar mereka.

"Setelah mutar, mutar, mutar, mutar, akhirnya baru ditangkap sama petugas kami, tapi yang 2 itu saja (Dower dan JE)," ucap Kusdiono.

"Yang 4 lagi mereka ada di pikap. Kabur mereka, loncat," imbuhnya.

5. Empat pencuri berstatus DPO

Penangkapan 4 pencuri tadi menyisakan 4 pencuri lain yang belum tertangkap. Mereka berinisial MA, BA, YD, dan ED.

Empat orang yang kini jadi pesakitan di Rutan Mapolsek Bekasi Kota diancam dengan Pasal 363 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

"Diduga kuat mereka telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara," ujar Helmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com