Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA FOTO] Menengok Persiapan Imlek di Hok Lay Kiong, Klenteng Terbesar di Kota Bekasi

Kompas.com - 22/01/2020, 18:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Klenteng terbesar di Kota Bekasi, Hok Lay Kiong, mulai bersolek jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020 mendatang.

Para petugas klenteng mulai rutin membersihkan dan menata area altar dewa dan dewi pada Rabu (22/1/2020), tiga hari menyongsong Tahun Tikus Tanah.

Kue keranjang berjejeran di muka altar dewa-dewi di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Kue keranjang berjejeran di muka altar dewa-dewi di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020

Aneka pernak-pernik, dari lilin kecil hingga kue keranjang, mulai disusun berbaris sesuai tata letak menurut tradisi kepercayaan Tridharma (Konghucu, Buddhisme, dan Taoisme). Pendar lampion berjajar menaungi patung dewa-dewi di altar-altar.

Baca juga: Kelenteng Boen Tek Bio Siapkan 10.000 Hio untuk Sembahyang Saat Imlek

Altar Dewa Kwan Seng Tee Kun berjejalan aneka pernik dan kue keranjang di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Altar Dewa Kwan Seng Tee Kun berjejalan aneka pernik dan kue keranjang di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Begitu pun dengan kertas-kertas keng atau paritta --lembaran berisi larik-larik doa-- yang tak ketinggalan disusun rapi di rak lemari, digulungkan pada beberapa batang dupa yang wangi.

Baca juga: Jelang Imlek, Seluruh Lampion Klenteng Petak Sembilan Dicuci Bersih

Kertas berisi larik-larik doa membalut dupa di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Kertas berisi larik-larik doa membalut dupa di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020

Seperti tradisi Tridharma di berbagai bio (bahasa Hokkian dari klenteng) lain, para umat mulai mengirim lilin dengan beragam ukuran ke Hok Lay Kiong, mulai dari bobot 50 kati (1 kati = 0,6 kilogram) sampai lebih dari 200 kati.

Baca juga: Ratusan Polisi Amankan Vihara dan Klenteng Jelang Imlek di Bekasi

Para petugas Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi berjibaku mengelompokkan lilin-lilin kiriman umat Tridharma, tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Para petugas Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi berjibaku mengelompokkan lilin-lilin kiriman umat Tridharma, tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Mereka mengirim lilin-lilin itu atas nama pribadi, keluarga, hingga perusahaan -- tampak dari bubuhan tinta emas di lilin itu, tergantung lingkup mana yang pada Tahun Baru nanti mereka semogakan bersinar bagai pendar lilin: pribadi, keluarga, atau perusahaaan.

Lilin-lilin berbubuh nama umat Tridharma yang dikirim ke Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Lilin-lilin berbubuh nama umat Tridharma yang dikirim ke Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Ada pula umat yang ogah mencatatkan namanya di lilin, sebagai pengejawantahan akan harapan agar seluruh makhluk di alam ini peroleh cahaya: bukan cuma dirinya, keluarganya, atau perusahaannya.

Baca juga: Cerita Keberagaman Dari Klenteng Kim Hin Kiong

Lilin-lilin ini dikirim dari pelbagai penjuru ke Hok Lay Kiong. Para petugas klenteng -- beberapa di antaranya bukan umat Tridharma--, berjibaku mengelompokkan lilin-lilin itu sesuai ukurannya.

Para petugas Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi sibuk berkoordinasi mencocokkan identitas lilin-lilin yang dikirim ke klenteng tersebut, tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Para petugas Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi sibuk berkoordinasi mencocokkan identitas lilin-lilin yang dikirim ke klenteng tersebut, tiga hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Tanggung jawab paling berat ialah mencocokkan nama pengirim dan lilin yang dikirim. Tak jarang, petugas-petugas itu saling ribut buat koordinasi yang rupanya krusial.

Baca juga: Warga Siapkan Klenteng Menjelang Imlek

Setelah cocok, lilin itu diberikan nomor sesuai nomor kuitansi penerimaan. Nomor ini bakal memudahkan si pemilik menemukan lilinnya di tengah lautan manusia dan lilin yang semuanya merah menyala pada perayaan Imlek tiga hari nanti.

Pemerian nomor menjadi penting agar umat Tridharma tidak salah menyulut lilin yang bukan miliknya di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi pada Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020 nanti.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Pemerian nomor menjadi penting agar umat Tridharma tidak salah menyulut lilin yang bukan miliknya di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi pada Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020 nanti.

Soalnya, tak mungkin para umat meneliti satu per satu nama pemilik yang tertoreh di lilin tersebut guna menemukan lilinnya.

Jika pencocokan nama dan nomor tak presisi, itu berarti si pemilik akan menyulut lilin orang lain, dan secara filosofis, "menentukan" nasib orang lain.

Baca juga: Jelang Tahun Baru Imlek, 4 Orang di China Meninggal akibat Virus Corona

Bukan hanya pamali, insiden itu pun sama saja menyulut konflik kecil di hari yang mestinya bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com