Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pencurian Uang Majikan, Dilakukan oleh Pegawai yang Sudah 11 Tahun Bekerja

Kompas.com - 05/02/2020, 08:39 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Keesokan harinya, pemilik rumah menyadari uang tersebut sudah raib. Para tersangka yang juga karyawan korban juga telah melarikan diri.

2. Pembagian hasil pencurian

Uang sebanyak Rp 4,25 miliar itu akhirnya dibagi–bagikan ke lima pelaku. Rata–rata mereka mendapatkan uang di atas Rp 100 juta.

Pelaku YUL selaku otak pencurian mendapatkan bagian yang paling besar.

"Pembagainnya adalah YUL yang terbesar. YUL menerima pada saat itu sekitar Rp 2,4 miliar lebih," kata Yusri.

Baca juga: Curi Uang Majikan Rp 4,25 Miliar, Ini Pembagian Jatah Para Pelaku

Tersangka TOM mendapatkan uang sebesar Rp 480 juta dan PAR mendapat Rp 580 juta.

Sementara SUA yang berperan mengambil tiga koper di kamar pemilik rumah mendapatkan Rp 900 juta. Sedangkan tersangka WIS mendapatkan uang sebesar Rp 100 juta.

3. Kalap habiskan uang Rp 4,25 miliar

Para tersangka nampak kaget mendapatkan uang dalam jumlah besar. Dengan segera mereka menghabiskan uang tersebut untuk membeli rumah, mobil, dan beberapa peralatan lain.

"Yang pertama TOM. Dari Rp 480 juta yang dia dapat berhasil kita amankan Rp 434 juta. Jadi dia belum belanja banyak karena dia cuma beli handphone sama keperluan sehari-hari," kata Yusri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/2/2020).

Tersangka PAR yang mendapatkan jatah Rp 580 juta menghabiskan uangnya untuk membeli mobil Toyota Avanza, satu unit laptop, beberapa telepon seluler, dan baju untuk keperluan sehari-hari. Alhasil, polisi hanya mengamankan uang sebesar Rp 360 juta.

"SUA Rp 900 juta, tapi yang berhasil diamankan sekitar Rp 133 juta. Sisanya dia mencicil rumah. Lalu membeli satu unit mobil Xenia dan juga ada beberapa peralatan rumah tangga," kata dia.

Baca juga: Majikan Liburan ke AS, Karyawan Curi Uang Rp 4,25 Miliar Saat Malam Tahun Baru

Sedangkan YUL yang mendapatkan bagian paling besar, yakni Rp 2,4 miliar, menghabiskan uangnya untuk membeli dua unit mobil, beberapa telepon seluler keluaran terbaru, dan kebutuhan lainnya.

"Yang berhasil kita amankan Rp 1,1 miliar yang uang murni, tetapi di ATM masih ada sekitar Rp 500 juta lebih," terang Yusri.

Sementara tersangka WIS menghabiskan uang sebesar Rp 100 juta dengan cara membeli beberapa telepon seluler dan kandang ayam.

4. Polisi imbau warga

Panit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Reza Fahlevi menyangkan korban pencurian yang menyimpan uang sebanyak Rp 4,25 miliar di dalam koper dan disimpan di rumah.

Menurut dia, hal tersebut tidak aman karena dapat mengundang tindakan kriminal.

Bahkan tindakan kriminal itu bisa datang dari orang terdekat korban. Maka dari itu, dia menyarankan masyarakat untuk tidak menyimpan uang dalam jumlah besar di dalam rumah.

"Kami kepolisian pada prinsipnya meskipun seseorang punya hubungan lama dengan orang lain, tidak serta merta memberikan kepercayaan. Jadi kalau bisa uang tersebut disimpan di bank. Karena lebih terjamin,” kata dia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com