Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Tipu Puluhan Calon Pengantin di Depok, Ini Pengakuan Pemilik Wedding Organizer Pandamanda

Kompas.com - 05/02/2020, 18:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - AS, pemilik wedding organizer Pandamanda yang juga tersangka dugaan penipuan jasa penyelenggaraan pernikahan membeberkan sejumlah pengakuan.

Ia mengaku, tantangan terberat dalam menukangi wedding organizer yang beralamat di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat itu ialah mengelola sumber daya manusia (SDM).

"Kami mulai (beroperasi sejak) 2013. Kami sih (kesulitan utama) pasti di SDM," ujar AS kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Dapat Order Sampai Januari 2021, WO Pandamanda Disebut Raup Rp 2,5 Miliar

Penggelapan dana oleh Pandamanda terungkap setelah salah satu klien melapor ke polisi karena pesta pernikahannya tak dilengkapi katering yang dananya sudah ditransfer ke rekening Pandamanda pada Minggu (2/2/2020).

AS mengaku, peristiwa itu jadi kegagalan pertama Pandamanda mengelola dana calon mempelai.

Berbeda dengan versi polisi yang menyatakan bahwa Pandamanda mulai limbung pada 2018, sehingga mereka mulai menyunat paket pernikahan yang mestinya diberikan pada klien.

AS mengklaim, kejadian pada Minggu (2/2/2020) ketika katering tak hadir di pesta pernikahan disebabkan oleh kesalahan manajemen yang berujung keterlambatan pengiriman semata.

Mismanajemen tersebut, kata dia, tak terlepas dari sulitnya mengelola SDM.

"Bisa ada klien yang enggak dapat fasilitas kemarin (2 Februari 2020) itu kasusnya juga karena SDM. Kan satu hari itu kami ada 10 (event pernikahan sekaligus)," kata dia.

"Jadi kendalanya ya di transportasi, ya secara umum di SDM itu," imbuh AS.

AS mengaku dibantu sekitar 10 pegawai dalam mengelola Pandamanda.

Enam di antaranya adalah pegawai tetap yang tiap bulan ia gaji dengan kisaran Rp 1-1,8 juta.

Baca juga: Calon Korban Wedding Organizer Pandamanda Tembus 40 Mempelai

Gaji pegawai itu bisa ia kucurkan lewat keuntungan Pandamanda yang tidak begitu besar.

"Keuntungan ada sedikit sih, yang penting kami event-nya jalan dulu saja. Kurang lebih keuntungan per event Rp 5 juta," ujar AS.

Dalam sepekan, AS mengklaim, Pandamanda rata-rata bisa melangsungkan 4 pesta pernikahan sekaligus.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com