Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kacaunya Pernikahan 2 Februari, Insiden yang Bikin Bos Pandamanda Ditangkap Polisi

Kompas.com - 07/02/2020, 07:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Tim Pandamanda, wedding organizer melakukan wanprestasi dan tidak hadir, khususnya katering di tengah-tengah kita," tambah dia kemudian.

"Begitu saya ngomong gitu, semuanya hening dan menggelengkan kepala. Saya dengar beberapa kalimat umpatan seperti 'kurang ajar, kurang ajar' dari hadirin," kenang Febrian.

Selepas acara yang akhirnya dipanjang-panjangkan untuk menghibur semua pihak di sana, Isnaini dan suami tak kuasa meredam amarah. Begitu pun para keluarga. Febrian juga ikut mengompori.

Berbekal berbagai video rekaman kekacauan pesta pernikahan Isnaini malam itu, Febrian mendesak Isnaini dan suami buat balik melawan Pandamanda.

Baca juga: Cara Bisnis WO Pandamanda, Banting Harga Paket Pernikahan dan Gali Tutup Lubang...

"Malam ini juga, kalian harus datang ke rumah AS, ke galerinya dan kalian harus cari AS. Jangan dilepas," ujar Febrian.

Usul itu betul-betul dilakoni. AS digelandang polisi usai digiring dari rumah yang terletak hanya beberapa meter dari kantor Pandamanda di Pancoran Mas.

Ia dikenakan pasal soal penipuan. Dari hasil pemeriksaan polisi, AS memang memasang tarif paket pernikahan tak masuk akal buat memikat klien.

Pandamanda sendiri disebut sudah menerima sekira 50 order hingga Januari 2021 kelak dengan total setoran diperkirakan tembus Rp 2,5 miliar.

Baca juga: Wedding Organizer Pandamanda Juga Gelapkan Biaya Vendor, Begini Modusnya

Polisi menyebut, kecil peluang para klien itu tak ditipu karena dana para klien sudah dialihkan AS buat berbagai keperluan di luar bisnisnya itu.

"Pesan saya ke AS, Anda bayar lah vendor-vendor Pandamanda, seperti panggung, dekorasi, katering, fotografer. Semua butuh makan," desak Febrian yang mengaku sudah mencium gelagat tak beres Pandamanda sejak meneken kerja sama perdana bulan lalu.

"Terus foto-foto pengantin dikasih dong. Saya dapat informasi banyak, masa dari 2016 banyak foto yang ditahan vendor foto? Berarti kan vendor itu enggak dibayar sama Pandamanda makanya nahan foto?" tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com