JAKARTA,KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Budi Sartono mengatakan, tawuran yang menewaskan RH (16) di kawasan Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 16 Februari 2020, berawal dari ajakan di media sosial.
Kedua kelompok yang terlibat tawuran berkomunikasi lewat aplikasi WhatsApp untuk bertemu.
Namun saat ditanya apa penyebab utama yang memicu terjadinya, Budi Sartono belum bisa menjelaskan.
"Yang pasti pertamanya tercetusnya tawuran ada ajakan di WA untuk bertemu. Tapi jika pernah ada sejarah sebelumnya kita akan dalami lagi. Mungkin ada ejek-ejekan sebelumnya," ucap dia saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020).
Baca juga: 5 Tersangka Pengeroyok Remaja 16 Tahun yang Tewas Saat Tawuran di Pasar Minggu Ditangkap
Dia mengatakan, aksi tawuran di lokasi tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya sudah sempat terjadi, namun tidak ada korban tewas.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.
Terkait tewasnya RH, polisi sudah menangkap lima tersangka yang diduga terlibat.
"Pelakunya inisialnya RA, BN, AS, IBF dan D, dan masih ada dua orang lagi DPO," terang dia.
Baca juga: Komplotan Begal Beraksi di Bintara Jaya Pakai Motor Curian
Kelimanya ditangakap tanpa perlawanan sehari setelah tawuran terjadi. Polisi menyita beberapa bilah senjata tajam jenis celurit.
Atas perbuatannya, kelima tersangka dikenakan Pasal 170 ayat 2 KUHP dan juga subsidier 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.