Klaim tak cari keuntungan
Anies juga mengklaim bahwa pengerjaan revitalisasi TIM, tidak mengambil untung.
Untuk itu, pengerjaan tersebut ditugaskan kepada PT Jakarta Propertindo selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Anies menyamakan pengerjaan oleh Jakpro layaknya proyek pemerintah pusat yang dieksekusi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sesungguhnya pemerintah selalu punya dua tangan, pusat kementrian dan BUMN. Pemda juga ada SKPD dan BUMD. Perusahaan swasta cari untung tapi milik negara lakukan pembangunan. Ini yang kita dorong," ucapnya.
"Saya sampaikan BUMD untuk kepentingan daerah, bukan untuk cari keuntungan," lanjutnya.
Baca juga: Puji Anies Saat Rapat di DPR, Politisi PKS: Setelah 4 Gubernur Revitalisasi Tim Baru Terealisasi
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjami tak ada komersialisasi seusai revitalisasi TIM.
Penyewaan wisma, kata dia, akan dibanderol dengan harga murah, namun dengan fasilitas berstandar internasional.
"Justru dibangun fasilitas dengan skala internasional tapi harganya terjangkau. Karena mau dorong kesenian. Kalau mau pemasukan tinggal naikkan (anggaran)," terang Anies.
Disanggah Ketua DPRD DKI
Pernyataan Anies yang bilang tak cari keuntungan lalu disanggah oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Pras menerangkan, bila TIM sudah bertaraf internasional, apalagi ada pembangunan wisma berbayar, pasti ada tujuan mengambil keuntungan.
"Dibilang tidak ada keuntungan. Bohonglah. Namanya internasional ada keuntungan," kata Prasetio.
Baca juga: Sanggah Anies, Ketua DPRD DKI Sebut Bohong jika Revitalisasi TIM Tak Ada Keuntungan
Prasetio yakin, TIM bakal dikomersilkan untuk perawatan dan perbaikan wisma serta hasil revitalisasi lainnya.
"Ya gimana enggak komersial, gimana enggak dapat untung. Terus hotelnya gimana? Maintenance-nya gimana ? Ini kan megah," ujar dia.
Ketua Komisi B DPRD puji Anies
Dalam RDP ini, salah satu yang dimintai tanggapannya adalah Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz.
Aziz menyebutkan, revitalisasi TIM memang sudah sepantasnya dilakukan karena desain revitalisasi telah selesai sejak 2007.
"Dan desain ini belum tereksekusi. Dan eksekusi desain ini merupakan penghargaan tertinggi kepada seniman. Ini juga ide ini dari para seniman bagaimana TIM yang merupakan ikon nasional bisa mewakili sebagai wadah bukan hanya seniman Jakarta tapi seniman nasional," ujar Aziz.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, pembangunan wisma agar para seniman Indonesia dan negara lain tidak sulit mencari penginapan jika ada kegiatan di TIM.
Ia pun memuji Anies karena revitalisasi TIM baru dieksekusi di bawah pemerintahan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Saya menghargai setelah pergantian 4 gubernur baru terealisasi. Ada pihak yang setuju dan tidak," kata dia.