Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Bank DKI Usulkan Skema Pembiayaan MRT Fase 3 Diubah

Kompas.com - 28/02/2020, 17:59 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan dilanjutkan hingga fase III dengan rute Kalideres-Ujung Menteng sepanjang 31,7 kilometer.

Pengerjaan proyek itu diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp 53 triliun.

Jika hanya ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, hal itu dianggap akan membebani APBD.

Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Zainuddin Mappa menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta mengubah skema pembiayaan pembangunan MRT fase III.

Baca juga: Tahun Ini, PT MRT Jakarta Akan Bentuk Perusahaan Patungan Bidang TOD dan Ticketing

Menurut dia, pendanaan menggunakan skema government to goverment (G to G) atau pinjaman antara pemerintah seperti yang dilakukan pada pembangunan MRT fase I dan II tak lagi bisa diterapkan.

"Skema pembiayaan koridor timur-barat tidak bisa menggunakan strategi pinjaman antarpemerintah (G to G) seperti koridor utara-selatan fase I dan II," ujar Zainuddin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Ia menyarankan, Pemprov DKI menggandeng pihak ketiga atau badan usaha sehingga pembiayaan proyek MRT fase III menggunakan skema business to government (B to G).

Zainuddin mengaku siap jika Pemprov melibatkan Bank DKI dalam skema pembiayaan tersebut.

Ia mengusulkan supaya rencana pembangunan itu dibagi menjadi dua tahap yakni Kalideres-Cempaka Baru dan Cempaka Baru Ujung Menteng.

Baca juga: Cegah Banjir, 9 Stasiun MRT Fase 2 Akan Dipasangi Panel Pelindung

"Pertama, stage I Kalideres-Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan stage II Cempaka Baru-Ujung Menteng sepanjang 11,6 km," kata dia.

Tak hanya melibatkan Bank DKI, pihaknya juga akan mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk ikut serta berpartisipasi dalam pembiayaan.

"MRT yang akan dibangun jalur Ujung Menteng ke Kalideres itu kita juga akan ajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain untuk ikut serta melalui sindikasi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com