Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona di Indonesia, Apa Bedanya Status Orang dalam Pemantauan dan Pengawasan?

Kompas.com - 03/03/2020, 19:04 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona (COVID-19) di DKI Jakarta, membuat pemerintah hingga masyarakat harus lebih berhati-hati.

Terdapat beberapa istilah yang kerap dipakai baik oleh Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan untuk menyebut orang yang baru diduga terinfeksi.

Dua istilah yang sering dipakai adalah status orang yang berada di dalam pengawasan dan pemantauan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan pemantauan ditujukan kepada orang yang memiliki riwayat infeksi dan suhu tubuh hangat.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Pemprov DKI Tangguhkan Izin 3 Konser Ini

"Selain itu, mereka yang baru pulang dari negara-negara China, Singapura, atau Malaysia (atau negara- negara yang telah terinfeksi lainnya) juga ikut dipantau," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Warga yang dalam pemantauan hanya diisolasi di rumah atau dirawat di rumah sakit non-rujukan.

Adapun, pengawasan ditujukan kepada orang dalam pemantauan yang gejalanya bertambah dengan adanya sesak napas.

Orang mulai menunjukan gejala ini akan dibawa ke rumah sakit dan langsung diisolasi. Pasien yang diisolasi ini juga dikenal sebagai suspect.

"Pasien yang di dalam pengawasan disebut dalam bahasa inggris sebagai suspect," kata dia.

Baca juga: Satu Guru Diduga Terinfeksi Corona, Sekolah Internasional Ini Diliburkan

247 orang dalam pemantauan

Catatan Kompas.com, ada 247 orang yang saat ini masuk dalam kategori pemantauan terkait virus corona di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Rinciannya, di Jakarta ada 136 orang yang dipantau hingga Senin siang kemarin. Dari angka tersebut, 115 sudah dinyatakan sehat dan 21 orang masih dipantau Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sementara di Bekasi, saat ini ada 18 orang yang berada dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Di Depok, ada 73 orang yang kini dalam pemantauan Pemerintah Kota Depok terkait penyebaran virus corona.

Baca juga: Kasus Virus Corona Meningkat di Luar China, WHO: Bisa Diatasi dengan Tindakan Tepat

Mereka merupakan para petugas medis yang sempat berinteraksi dengan dua pasien yang kini positif menderita Covid-19. Kedua pasien itu sempat berobat di RS Mitra Keluarga Depok sebelum akhirnya dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso.

Terakhir, di Kota Tangerang, ada 20 orang yang dalam pemantauan Pemerintah Kota Tangerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com