Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahalnya Bahan Jamu di Depok Diduga Mengikuti Harga di Pasar Induk

Kompas.com - 04/03/2020, 14:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Harga bahan-bahan jamu yang melambung di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat ditengarai mengikuti tren harga di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

"Kami belajar dari induk. Pasar Kemiri Muka saat ini masih ada stok jahe, serai, dan temulawak, masih ada tapi harga cukup tinggi. Kalau dari sana harganya agak mahal, ya ikutin saja," ungkap Suyadi, salah satu pedagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Rabu (4/3/2020).

Suyadi mengatakan, permintaan para pedagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka terhadap suplai dari Pasar Induk Kramatjati relatif konstan, meskipun animo pembeli bahan jamu kian merangkak naik sejak 2 hari belakangan.

Baca juga: Harga Bahan Jamu Melonjak di Pasar Kemiri Muka Depok

Imbasnya, stok-stok bahan jamu semakin cepat ludes dalam sehari. Ia pun menduga bahwa stok bahan jamu di Pasar Induk Kramatjati perlahan menipis, terbukti dari tren harga yang terus meningkat.

"Rata-rata pedagang kecil paling permintaannya 20-30 kg sehari. Permintaan tetap dikirim, tapi harganya yang melonjak. Seton (1 ton) mah habis kalau masuk Depok. Sekarang sudah mulai kurang," jelas Suyadi.

"Barang apa pun kalau kosong pasti mahal, dimana pun pasarnya. Baru kali ini saya jual jahe, temulawak mahal begini," ujar dia yang mengaku telah 15 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.

Baca juga: Temulawak Laku Keras di Depok Pascakasus Corona, Pedagang: Dulu Boro-boro Ada yang Beli

Pernyataan senada dilontarkan Adam, juga pedagang bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.

Ia berujar, harga bahan-bahan jamu secara konstan makin mahal dari hari ke hari disebabkan harga yang juga kian mahal dari Pasar Induk.

"Kemarin temulawak beli masih Rp 35.000, katanya hari ini sudah Rp 50.000 di Induk. Saya sih masih ada stok," tutur Adam, Rabu siang.

Temulawak menjadi bahan jamu yang paling diincar saat ini dan mengalami lonjakan harga paling jauh di Pasar Kemiri Muka, Depok.

Baca juga: Warga Keluhkan Harga Jahe Merah Naik karena Corona

Harga temulawak disebut telah menyentuh Rp 50.000 per kilogram, dari yang mulanya dijual sekitar Rp 10.000.

Harga jahe dan jahe merah turut mengalami kenaikan sekitar Rp 10.000-15.000 di Pasar Kemiri Muka.

Tren kenaikan harga ini baru terjadi 2 hari belakangan, menyusul temuan kasus positif virus corona yang dialami warga Depok, Senin (2/3/2020).

Jamu dianggap sanggup memperkuat ketahanan tubuh, senjata utama penangkal penyebaran virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com