"Sampai sekarang makin parah sih, agak susah banget untuk mendapatkan masker. Harga satu boks masker dulu (sebelum mewabahnya virus corona) paling mahal Rp 50.000, sekarang tiba-tiba bisa Rp 250.000 per satu boks," ujar Nena.
Baca juga: Terjadi Penumpukan di Halte Transjakarta, Social Distancing Sulit Diterapkan
Sama seperti Suci, Nena juga harus bertahan dengan stok masker yang disediakan oleh perusahaan distributor. Dia tak mau menanggung risiko membeli masker yang dijual dengan harga murah, tetapi kualitasnya belum terjamin.
Beberapa rekan kerja Nena bahkan rela menggunakan masker kain saat mengobati pasien. Tak jarang, Nena juga rela mengantre di supermarket untuk mendapatkan masker yang dijual dengan harga tinggi.
Pembatasan pembelian masker juga dikeluhkan oleh Nena. Pasalnya, stok masker di pasaran belum terjamin, tetapi pemerintah telah membatasi pembelian masker untuk masyarakat, termasuk tenaga medis.
"Akhirnya kita mencoba untuk mencari (masker) ke supermarket-supermarket dengan harga promo, harganya masih masuk akal. Tapi kan di supermarket itu pembatasan pembelian per konsumen, itu yang bikin susah," ujar Nena.
Baca juga: Cegah Covid-19, Masyarakat yang Datangi PN Jakpus Diimbau Pakai Masker
"Teman-teman masih kesusahan nyari masker, apalagi sekarang makin gila harganya," lanjutnya.
Seperti diketahui, penyebaran virus corona yang semakin meluas di Indonesia telah menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga masker di pasaran.
Adapun jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus hingga Minggu (15/3/2020).
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, angka ini bertambah 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan kemarin.
Penambahan kasus salah satunya ditemukan di Jakarta yang merupakan hasil penelusuran terhadap kontak dari kasus sebelumnya.
"Per hari ini dari laboratorium yang saya terima pagi, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru di mana 19 di antaranya di Jakarta, dua di Jawa Tengah," kata Yuri, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.