Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pesta Adat Pernikahan Batak di Tengah Merebaknya Virus Corona

Kompas.com - 18/03/2020, 17:07 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Selama prosesi adat berlangsung, kontak fisik antarmanusia biasa terjadi. Bersalaman, duduk berdekatan ketika makan, berbaris rapat ketika hendak memberikan ulos kepada pengantin, dan lainnya. Social distancing tidak terjadi.

Tentu, kondisi tersebut rentan terjadi penyebaran virus corona. Pasalnya, tidak bisa diketahui apakah ada orang yang membawa virus tersebut atau tidak.

Terlebih lagi, di antara mereka yang hadir termasuk dalam kelompok paling rentan terinfeksi, yakni orang yang berusia lanjut (lansia) dan orang yang memiliki kondisi medis kronis, seperti memiliki penyakit jantung, diabetes, dan paru-paru.

Sulit ditunda atau dibatalkan

Ketua Umum Tambunan Pagaraji Sedunia, Russel Tambunan, mengatakan, sulit untuk mengundurkan waktu pesta adat atau membatalkan acara.

Undangan yang telah disebar serta persiapan yang sudah rampung menjadi alasan utama.

"Masalahnya pesta Batak enggak bisa direncanakan tiga bulan. Enggak ada pesta Batak (dipersiapkan) tiga bulan, minimal enam bulan, rata-rata satu tahun," jelas dia, Rabu.

Baca juga: Anies: Pencegahan Penyebaran Covid-19 Tak Bisa Dikerjakan Pemerintah Sendiri

Alasan itu yang membuat keluarga kedua pengantin tetap menggelar pesta adat pada beberapa pekan lalu. Begitu pula dengan rencana pesta adat dalam waktu dekat.

Alasan lain pesta tetap berjalan karena melihat data pasien corona di banyak negara.

Faktanya, kata Russel, jauh lebih banyak pasien yang sembuh. Alasan itu yang membuat orang-orang Batak tak terlalu khawatir.

"Sekarang di luar negeri kan sudah banyak yang sembuh. Kita juga tahu kalau ada yang suspect juga dari 100 persen yang meninggal sekian persen, jadi semua orang tahu itu," ucap dia.

Meski demikian, dia mengakui bahwa ada perhatian khusus selama acara berjalan di tengah merebaknya virus corona.

DIa menekankan perlu adanya perhatian kesehatan masing-masing orang. Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik.

"Harus punya kesadaran bersama. Kalau dia merasa badannya tidak fit, ya enggak usah ke pesta. Yang penting jaga kesehatan, stamina, dan ikuti imbauan pemerintah," ujar dia.

Selain itu, penyelenggara pesta perlu melakukan pengecekan suhu tubuh dan menyediakan pembersih tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com