Russel memberi contoh pesta adat yang diikutinya pekan lalu. Tamu yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius tidak diizinkan masuk.
"Kalau pengecekan suhu (hasilnya demam) sudah pasti kena suspect walaupun belum tentukan corona. Sebaiknya jangan disuruh masuk. Kayak di pesta adat yang saya gelar kemarin. Tamu pesta ada beberapa disuruh pulang karena suhu badan," terang dia.
Komunitas adat didorong patuh
Komunitas adat di Indonesia didorong agar patuh pada segala imbauan pencegahan penyebaran Virus Corona.
Baca juga: Komunitas Adat Didorong Patuh Imbauan Pencegahan Penyebaran Covid-19
Peran mereka penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.
Peneliti Ahli Utama bidang Kebudayaan LIPI, Alie Humaedi, mengakui imbauan yang disampaikan pemerintah sedikit bertentangan dengan kultur masyarakat adat Indonesia pada umumnya.
Imbauan tersebut diantaranya social distancing atau menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain serta menghindari kerumunan.
Dia menilai, hampir dalam setiap keseharian kita selalu bersinggungan dengan orang lain, terutama dalam acara adat.
"Nah secara umum dalam siklus kehidupan dan ritual, upacara siklus kehidupan baik kelahiran, kematian, perkawinan hampir menuntut kolektivitas atau komunalitas," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020).
Namun dalam keadaan ini, diperlukan kesedian setiap individu untuk mencari strategi untuk menjalankan budaya kolektifitas, namun tidak menganggu keinginan orang lain untuk tetap hidup sehat.
Alie menekankan upaya ini bukan berarti mengubah substansi budaya seutuhnya.
"Caranya apa? Ya mungkin caranya tetap dengan kebiasaan upacara siklus kehidupan tetap dilakukan seperti pernikahan, kelahiran dan acara adat lain tetapi kemudian ada keadaban publiknya. Satu, menggunakan masker. Dua, menggunakan hand sanitizer. Tiga, mengambil jarak dulu. Jadi tetap acara itu berlangsung," terang dia.
Kesehatan harus utama
Di beberapa komunitas adat, kondisi kesehatan bukan menjadi fokus utama. Sehat atau sakit, bahkan hidup atau mati seseorang diyakini merupakan urusan Yang Maha Kuasa.
Apapun akan dilakukan demi menjalankan acara adat.