Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Pesan 10.000 Rapid Test Covid-19 Jenis PCR

Kompas.com - 27/03/2020, 16:47 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihak Pemkot telah memesan 10.000 alat rapid test Covid-19.

“10.000 Insya Allah kita sudah pesan untuk masyarakat, barangnya belum (masih nunggu),” ujar Effendi atau Pepen, Jumat (27/3/2020).

Pepen mengatakan, rapid test yang digunakan nantinya berjenis Polymerase Chain Reaction (PCR).

Baca juga: UI Kembangkan Dua Prototipe Disinfektan Sinar Ultraviolet

PCR, menurut dia, lebih akurat dari alat rapid test yang sebelumnya digunakannya.

“PCR itu lebih akurat akurasinya. Beda (dengan alat sekarang), dia ambilnya nanti swab,” kata Pepen.

Pepen mengatakan, pemesanan 10.000 alat rapid test itu menggunakan APBD Kota Bekasi yang telah disetujui oleh DPRD.

"Kita fokus untuk kesehatan, kemanusiaan,” ucap dia.

Ia berharap dengan banyaknya alat rapid test yang digunakan dapat dengan cepat mendeteksi penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Baca juga: Kesedihan Anak Antar Jenazah Ibu yang Terinfeksi Covid-19 ke Makam...

Pemkot Bekasi sebelumnya telah menyelenggarakan rapid test. Alatnya diberikan pemerintah pusat.

Hasil rekapan rapid test itu nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk diumumkan pada Sabtu (28/3/2020).

Adapun hasil test itu akan diberi tahu ke masyarakat melalui via online atau Whatsapp jika negatif.

Namun, jika hasilnya positif, Pemkot akan menjemputnya untuk diisolasi di rumah sakit.

Baca juga: Wali Kota Khawatir Masih Ada 70.000 Warga Bekasi Beraktivitas ke Jakarta

Rapid test atau pemeriksaan cepat covid-19 di Bekasi sudah mulai digelar sejak Rabu (25/3/2020). Rapid test ini digelar secara bertahap.

Tahap awal yang diperiksa adalah tenaga medis. Lalu pemeriksaan bagi mereka yang statusnya dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait covid-19.

Para petugas door to door ke masing-masing warga di Bekasi yang tercatat sebagai ODP dan PDP.

Setelah itu, baru pemeriksaan para tokoh agama, Camat, Lurah, Anggota Polres, Kodim, RSUD dan tokoh masyarakat lainnya yang berhubungan dengan banyak orang.

Berdasarkan data terakhir yang disampaikan pemerintah, ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 87 pasien di antaranya meninggal dan 46 orang sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com