Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang di Terminal Bus Kalideres Turun Lebih dari 50 Persen Sejak Imbauan Tidak Mudik

Kompas.com - 01/04/2020, 16:44 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang meluas di Jakarta dan sekitarnya berimbas pada jumlah penumpang di Terminal Kalideres yang akan berpergian ke luar Jakarta.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menerangkan, sejak awal hingga pertengahan bulan Maret 2020 dalam sehari sekitar 1.000 penumpang berangkat dari terminal.

Namun jumlahnya menurun sejak pertengahan Maret, saat pemerintah menetapkan kebijakan bagi warganya untuk tidak keluar rumah, termasuk pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Kekhawatiran DKI jika Bus AKAP Tetap Beroperasi Angkut Warga ke Luar Jakarta

"Berdasarkan data pada tanggal 15 Maret 2020 kedatangan penumpang di angka 1.209 orang dengan 161 bus yang tiba di terminal. Sementara yang pergi atau berangkat sebanyak 1.254 penumpang dengan 135 armada bus," ucap Revi saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Upaya pemerintah untuk menekan angka warga yang berpergian ke kampung halaman atau mudik di tengah pandemi Covid-19 nampaknya berhasil.

Terhitung pada tanggal 31 Maret 2020, hanya 81 bus yang tiba dari berbagai kota di Sumatera dan pulau Jawa dengan mengangkut 193 penumpang.

Untuk keberangkatan dari terminal hanya 57 bus yang memberangkatkan penumpang dengan jumlah 457 orang.

Jumlah ini menurun drastis dari pertengahan bulan ini.

Tentu menurunnya jumlah penumpang juga berakibat pada jumlah armada bus yang beroperasi di terminal Kalideres.

Revi mengatakan, sebagian PO bus menarik beberapa armadanya yang biasa mangkal di terminal karena penumpang sepi.

"Armada jauh berkurang dan sebagian PO bus karena tidak ada penumpang, tidak beroperasi khususnya tujuan Jawa Tengah dan Pulau Sumatera. Dan banyak PO bus perusahaan yang besar mengurangi armada (unit bus) yang operasi hingga 50 persen," ucap Revi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengingatkan warga Jakarta agar tidak pulang kampung dalam situasi mewabahnya virus corona ini.

Baca juga: Anies Minta Warga Tak Tinggalkan Jakarta Selama Ada Wabah Virus Corona

Peringatan ini diberikan agar warga tak pulang ke kampung ketika mayoritas pekerjaan di kantor dan proses belajar mengajar di sekolah sudah dirumahkan.

"Jadi, kita di DKI kalau secara imbauan saya sudah menyampaikan dua minggu lalu, jangan pulang kampung, jangan meninggalkan Jakarta demi kebaikan seluruh masyarakat," ucap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Warga diminta tidak pulang kampung karena dikhawatirkan justru membawa virus corona dan bisa semakin menyebar di wilayah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com