Itu sebabnya, Saiful berharap pandemi ini segera berakhir agar dirinya bisa berjualan kembali.
2. Ojek online
Kemudian, ojek online pun harus tetap berjibaku mencari nafkah demi keluarga meski dengan rasa khawatir dengan wabah virus corona.
Imbauan pemerintah agar warga menghindari kerumunan, membatasi bepergian, dan karyawan diminta bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, turut berdampak pada penghasilan para pengemudi ojek online.
Akibatnya, para driver ojol pun harus rela kehilangan insentif karena tak mencapai target.
Baca juga: Bukan Penangguhan, Pengemudi Ojek Online Hanya Diberi Diskon Cicilan Kendaraan
Setidaknya, itu yang dirasakan oleh salah satu driver ojol asal Yogyakarta, Fatawa Toni Obenk.
"Biasanya itu kita mungkin sekitar 20 orderan, tapi semenjak perkuliahan, kantor, dan sekolah libur atau semenjak stay at home ini, paling mungkin sekitar 10 sampai 13 orderan," kata Fatawa.
Baca juga: Warga Kemayoran Sediakan Sarapan Gratis untuk Ojol dan Sopir Bajaj
Para ojek online pun berangsur-angsur beralih menjadi pengantar makanan atau Go-Food demi tetap memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Ia bersyukur banyak orderan yang berdatangan. Meski demikian, ia bersyukur bisa membantu masyarakat mengantar makanan di tengah wabah virus corona ini.
3. PO Bus
Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada perusahaan otobus (PO).
Sebab beberapa perusahaan otobus (PO) di berbagai terminal juga dianjurkan untuk menghentikan sementara operasional bus untuk mencegah penyebaran Covid-19 makin meluas.
Alhasil, sejumlah PO bus di berbagai terminal pun terpaksa tutup atau tidak beroperasi.
Hal itu seiring dengan jumlah penumpang yang menurun drastis karena masyarakat pun khawatir tertular Covid-19.
Namun terhentinya operasional PO bus bedampak langsung pada perekonomian para pegawainya.