Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2020, 09:28 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Aku tidak takut meski aku pun bisa tertular. Tapi aku berusaha bijak dengan memakai APD dengan hati-hati, serta menjaga kesehatan dan kebersihan diri," imbuhnya.

Ciptakan suasana senang

Selama di rumah sakit, Jilvien tak pernah menjadikan risiko pekerjaannya sebagai sesuatu yang menakutkan. Ia bahkan bekerja menangani pasien selama delapan jam.

Begitu pula ketika mulai jenuh dengan pekerjaannya, Jilvien lekas mengusir kejenuhan itu.

“Kegiatan olahraga dan bernyanyi bersama ku lakukan bersama sesama teman relawan. Kalau dengan pasien kami tinggal di tower yang berbeda, biasanya ngobrol-ngobrol saat bertugas, atau kadang ngobrol singkat lewat antar-rooftop,” kata dia.

Setelah dua minggu bekerja, kata Jilvien, para tenaga medis diperbolehkan beristirahat untuk mengarantina diri yang juga di kawasan Wisma Atlet.

Baca juga: Dokter di RSD Wisma Atlet Sebut Pasien Positif Covid-19 Boleh Isolasi Mandiri di Rumah

Di sela-sela waktu karantina diri, ia berolahraga di atap gedung Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Tidak hanya dia, pasien pun banyak yang menjemur diri di atap gedung rumah sakit.

Meski di gedung yang berbeda, para dokter sering saling sapa meski jaraknya agak jauh.

“Nah Kalau lagi off kita suka olahraga bareng dokter. Nah yang pasien kan di gedung beda tapi sama-sama di rooftop makanya aku lihat. Jadi jadi aku suka semangatin mereka gitu teriak, ‘semangat!!. Pokoknya make it fun aja’,” ucap dia.

Hal-hal itu yang terus ia lakukan membuat dirinya terus merasa nyaman menangani pasien Covid-19.

Ia merasa senang saat ini karena pasien Covid-19 di Wisma Atlet sudah banyak yang sembuh dan diperbolehkan pulang.

Namun, ia tak menjelaskan detail berapa jumlah pasien yang sembuh.

“Saya senang, pasien juga banyak yang sembuh kok di rumah sakit ini,” kata dia.

Jivien pun berpesan untuk masyarakat tidak mengucilkan pasien positif Covid-19 apabila mereka telah sembuh.

“Banyak juga kok yang dirawat di sini sembuh, saya berpesan juga jangan kucilkan pasien positif Covid-19 karena udah banyak yang sembuh kalian jangan kucilkan ya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com