"Aku tidak takut meski aku pun bisa tertular. Tapi aku berusaha bijak dengan memakai APD dengan hati-hati, serta menjaga kesehatan dan kebersihan diri," imbuhnya.
Selama di rumah sakit, Jilvien tak pernah menjadikan risiko pekerjaannya sebagai sesuatu yang menakutkan. Ia bahkan bekerja menangani pasien selama delapan jam.
Begitu pula ketika mulai jenuh dengan pekerjaannya, Jilvien lekas mengusir kejenuhan itu.
“Kegiatan olahraga dan bernyanyi bersama ku lakukan bersama sesama teman relawan. Kalau dengan pasien kami tinggal di tower yang berbeda, biasanya ngobrol-ngobrol saat bertugas, atau kadang ngobrol singkat lewat antar-rooftop,” kata dia.
Setelah dua minggu bekerja, kata Jilvien, para tenaga medis diperbolehkan beristirahat untuk mengarantina diri yang juga di kawasan Wisma Atlet.
Baca juga: Dokter di RSD Wisma Atlet Sebut Pasien Positif Covid-19 Boleh Isolasi Mandiri di Rumah
Di sela-sela waktu karantina diri, ia berolahraga di atap gedung Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Tidak hanya dia, pasien pun banyak yang menjemur diri di atap gedung rumah sakit.
Meski di gedung yang berbeda, para dokter sering saling sapa meski jaraknya agak jauh.
“Nah Kalau lagi off kita suka olahraga bareng dokter. Nah yang pasien kan di gedung beda tapi sama-sama di rooftop makanya aku lihat. Jadi jadi aku suka semangatin mereka gitu teriak, ‘semangat!!. Pokoknya make it fun aja’,” ucap dia.
Hal-hal itu yang terus ia lakukan membuat dirinya terus merasa nyaman menangani pasien Covid-19.
Ia merasa senang saat ini karena pasien Covid-19 di Wisma Atlet sudah banyak yang sembuh dan diperbolehkan pulang.
Namun, ia tak menjelaskan detail berapa jumlah pasien yang sembuh.
“Saya senang, pasien juga banyak yang sembuh kok di rumah sakit ini,” kata dia.
Jivien pun berpesan untuk masyarakat tidak mengucilkan pasien positif Covid-19 apabila mereka telah sembuh.
“Banyak juga kok yang dirawat di sini sembuh, saya berpesan juga jangan kucilkan pasien positif Covid-19 karena udah banyak yang sembuh kalian jangan kucilkan ya,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.