Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelandangan, yang Terpaksa dan yang Berpura-pura

Kompas.com - 28/04/2020, 10:58 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Dipulangkan ke keluarga

Ngapuli mengungkapkan, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengarahkan agar para tunawisma dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

"Jadi itu arahan Pak Gubernur dan Wali Kota, kami akan tampung mereka maksimum 24 jam. Dimulai dari tadi malam. Jadi akan dikembalikan ke keluarga,” ujar dia.

Baca juga: Seorang Tunawisma yang Tinggal Sementara di GOR Karet Tengsin Jalani Rapid Test

Menurut dia, semua tunawisma yang terjaring sudah dipulangkan. Pada hari Minggu lalu,  setidaknya ada 32 orang yang dipulangkan.

Hal itu dilakukan berdasarkan asesmen terhadap para tunawisma yang ternyata memiliki keluarga atau kerabat di Jakarta.

Di luar itu, terdapat tiga tunawisma yang belum diperbolehkan untuk meninggalkan GOR Karet Tengsin. Mereka diminta untuk tetap tinggal di tempat penampungan karena tidak memiliki kerabat atau keluarga yang menjemput dan memberi tempat tinggal.

Ngapuli menyebutkan, dua dari tiga tunawisma tersebut berdomisili di Kuningan, Jawa Barat.

Mereka mengaku hendak berangkat ke Pekanbaru. Namun tidak ada bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dari Terminal Kampung Rambutan yang berangkat karena ada larangan mudik.

"Kalau yang satu itu ibu-ibu, orang Papua. Katanya tadinya dia kerja di rumah makan di sekitar Senen. Tapi karena dia enggak ada saudara di Jakarta, kami tampung dulu di GOR," ujarnya kepada Kompas.com, Senin kemarin.

Rapid test untuk tunawisma

Karena tidak memiliki keluarga di Jakarta, Sudinsos Jakarta Pusat berencana memindahkan tunawisma itu ke panti sosial.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 pemindahan tunawisma  ke panti sosial tidak bisa sembarang.

Menurut Ngapuli,  perlu pengecekan kesehatan dan rapid test untuk memastikan dia tidak terindikasi Covid-19.

"Kalau nanti dia negatif (Covid-19), insya Allah kami tampung nanti di panti sosial perlindungan korban kekerasan perempuan dan anak," kata Ngapuli.

Saat ini rapid test hanya dilakukan terhadap tunawisma yang akan dipindahkan dari GOR Karet Tengsin ke panti sosial.

Menurut Ngapuli, tes cepat tersebut tidak dilakukan terhadap semua penghuni GOR karena keterbatasan peralatan.

"Saya cek ke Kasudin Kesehatan, memang enggak banyak alatnya dan sedang terbatas, jadi ya begitu," ungkapnya.

Kendati demikian, Ngapuli memastikan para petugas tetap melakukan pengecekan kesehatan terhadap para gelandangan yang terjaring.

"Kami hadirkan tim medis dari puskesmas setempat. Mereka periksa kesehatan masing-masing individu di GOR," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com