Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Depok Butuh Tambahan Tenaga Medis

Kompas.com - 29/04/2020, 11:09 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto Rahman menyatakan, Depok kekurangan tenaga medis dalam penanganan Covid-19.

Menurut dia, dalam menghadapi penyebaran virus corona tipe 2 yang begitu cepat,  penambahan jumlah tenaga medis merupakan kebutuhan yang mutlak dipenuhi dalam beberapa waktu ke depan. Virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2 merupakan penyebab penyakit infeksi Covid-19.

"Sekarang memang di mana-mana daerah kekurangan tenaga medis. Di Depok, sekarang ada hampir 2.500 tenaga medis," kata Alif, Rabu (29/4/2020).

"Ada beberapa tambahan yang diperlukan di Depok, seperti spesialis paru dan beberapa rumah sakit juga meminta tambahan dokter umum. Sementara ini, itu yang perlu ditambahkan, dan beberapa perawat," tambah dia.

Baca juga: Pertambahan Kasus Harian OTG, ODP, dan PDP Covid-19 di Depok Turun Selama PSBB

Alif membeberkan, saat ini ada tiga rumah sakit pemerintah yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Depok, yakni RSUD Kota Depok, RS Brimob/Bhayangkara, dan RS Universitas Indonesia (RSUI).

RSUD Kota Depok telah meminta tambahan sekitar 11 tenaga medis. RS Brimob meminta 1 dokter spesialis paru-paru. RSUI membutuhkan penambahan tenaga perawat hampir 100 orang.

Perhitungan itu berkaca dari keadaan saat ini. Bisa saja, ketika keadaan berubah semakin darurat di kemudian hari, permintaan terhadap tenaga medis juga membengkak.

Pasalnya, Kota Depok harus selalu menambah kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 seiring dengan pertambahan kasus Covid-19 yang belum kunjung reda.

Penambahan kapasitas rumah sakit tak bisa dilakukan secara optimal tanpa diimbangi penambahan tenaga medis.

"Ketika tenaga (medis) sudah ada, kita bisa menambah kapasitas bed (tempat tidur) di RS Brimob dan RSUI," ujar Alif.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, 26 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Boleh Pulang

"(Rencana) penambahan saat ini sedang kami susun," imbuh dia.

Tren kasus Covid-19 di Depok belum mereda meskipun pemerintah sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama dua pekan terakhir.

Berdasarkan data harian yang dihimpun Kompas.com, selama PSBB periode pertama berlangsung pada 15-28 April 2020, tercatat 117 penambahan kasus positif Covid-19 di Depok.

Jumlah itu hampir dua kali lipat jumlah kasus positif Covid-19 yang tercatat sebelum PSBB diberlakukan, yakni 134 kasus pada 14 April 2020.

Dari penambahan kasus positif itu, terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 20 orang, tetapi kematian akibat Covid-19 bertambah 3 korban.

Di samping itu, kematian suspect Covid-19 naik jadi 13 korban.

Selain itu, 87 persen kelurahan di Kota Depok telah mencatatkan adanya kasus positif Covid-19. Hal itu menjadikan Kota Depok zona merah persebaran virus SARS-CoV-2.

PSBB di Kota Depok resmi diperpanjang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai Rabu ini hingga 14 hari ke depan atau sampai tanggal 12 Mei 2020.

Perpanjangan itu lebih singkat ketimbang usulan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, yang ingin agar PSBB di Depok diperpanjang 28 hari seperti DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com