DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz mengakui bahwa kursi wakil atau wali kota Depok menjadi incaran partainya dalam Pilkada 2020 mendatang.
Ia berujar, hal ini merupakan perintah dari partainya.
"Iya betul, kira-kira begitu (mengincar kursi). Perintah partainya begitu, yaitu ikut berkontestasi. Jadi bukan hanya mendukung, tetapi juga mengusung," ujar Farabi kepada Kompas.com, Jumat (26/6/2020).
Sampai saat ini, ada tiga poros kekuatan utama partai politik di Depok jelang Pilkada 2020.
Baca juga: Pilkada Depok 2020, Golkar Ancang-ancang Dekati Koalisi Tertata
Poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa tiga periode dan kini tengah didekati untuk koalisi dengan Golkar yang punya lima kursi.
Sementara itu, poros penantang dinakhodai PDI-P dan Gerindra dengan bekal masing-masing 10 kursi di DPRD Kota Depok.
Partai-partai lain dengan perolehan kursi di bawah lima, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.
Farabi mengakui, sampai saat ini pihaknya masih berupaya berkoalisi dengan PKS yang masih sendirian.
Baca juga: Golkar Masih Berharap Koalisi dengan PKS di Pilkada Depok 2020
Peluang untuk memperoleh kursi yang diincar, jika bersama PKS, dianggap lebih besar ketimbang berkoalisi dengan poros Gerindra-PDI-P yang sudah menyepakati pembagian jatah kursi wali dan wakil wali kota Depok yang diusung.
"Setahu kami mereka sudah punya pasangan. Nah ini berbeda, agak berselisih, agak kurang pas dengan Golkar yang ingin mengusung calon juga," ujar dia.
"Harapannya masih sama PKS. Kita masih menunggu kabar dari PKS," lanjut Farabi.
Namun, bukan tak mungkin jatah kursi yang diincar Golkar batal diberikan PKS.
Apalagi, Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris, yang merupakan kalangan nonpartai tetapi dekat dengan PKS, sampai saat ini belum ada diusung partai mana pun.
Baca juga: Golkar Mengaku Ditawari Gabung Koalisi Gerindra dan PDI-P Hadapi Pilkada Depok
Tak menutup kemungkinan, Idris yang baru menjabat satu periode akan diusung lagi oleh PKS, sehingga jatah kursi untuk Golkar jadi tanda tanya.
"Kalau itu terjadi, sepertinya kita (Golkar-PKS) berpisah, karena tidak sesuai dengan komunikasi kita," jelas Farabi.
Seandainya koalisi Golkar dengan PKS batal terwujud, Farabi mengaku sudah menyiapkan strategi cadangan yaitu merapat ke Koalisi Tertata yang berisi Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.
Berkoalisi dengan Tertata di atas membuat Golkar punya posisi tawar paling kuat untuk mengamankan kursi calon wali kota Depok, mengingat perolehan kursi Golkar di parlemen paling tinggi di antara empat partai di koalisi itu.
"Kita masih menunggu kabar dari PKS. Namun, Golkar berpendapat bahwa koalisi makin besar makin baik. Jadi Golkar juga sedang menjalin komunikasi dengan Tertata soal koalisi," tutup Farabi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.