Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekolah di Swasta Mahal, Saya Tidak Mau Menyusahkan Orangtua..."

Kompas.com - 01/07/2020, 15:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Sekolah di swasta mahal. Saya enggak mau menyusahkan orangtua," demikian pengakuan yang diucapkan Naira Callista Maheswari (15), setelah mengetahui dirinya tak diterima di sekolah negeri.

Ya, Naira terancam tak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA. Ia telah gagal dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 melalui jalur zonasi.

"Kalau dapat Alhamdulillah, kalau enggak dapat, tunggu sekolah tahun depan. Mau bagaimana lagi? Saya enggak ada rencana swasta," ujar Naira saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Suaranya tiba-tiba meninggi di tengah sambungan telepon. Ia menyuarakan haknya untuk bisa bersekolah sesuai zonasi tempat tinggalnya.

"Saya pilih itu deket rumah saya, kualitasnya lumayan. Saya enggak mungkin sekolah jauh dari rumah saya. Zonasi itu mencakup rumah saya. Harusnya itu hak saya, jangan usia yang diduluin. Kan zonasi, pakai jarak," ujarnya.

Baca juga: Gagal PPDB DKI Jakarta 2020, Orangtua Pilih Swasta dan Tunda Sekolah

Naira tinggal di bilangan Bukit Duri Selatan, Tebet, Jakarta. SMA 8, SMA 26, dan SMA 54 menjadi pilihannya utamanya.

Dari rumahnya, SMA 8 berjarak sekitar 1,3 kilometer. Selain tiga SMA itu, Naira juga memilih SMA 100, SMA 27, SMA 79, SMA 55, dan SMA 3.

Ia merasa sedih lantaran usahanya belajar selama di sekolah tak berguna di PPDB DKI Jakarta 2020. Naira bercerita belajar dari pagi dan mengerjakan tugas sekolah yang banyak untuk persiapan ujian nasional (UN).

Saat PPDB DKI Jakarta 2019, pemerintah Jakarta mempertimbangkan nilai ujian nasional (UN) jenjang SMP sebagai syarat masuk SMA.

Baca juga: Polemik PPDB DKI 2020 Jalur Zonasi, Siswa Menangis Berhari-hari hingga Banyak Diam

Namun, pemerintah Jakarta mengubah seleksi jalur zonasi yaitu usia sebagai indikator selanjutnya jika daya tampung sekolah melebihi batas.

"Sedih bangetlah, saya capek-cape belajar. Gunanya saya belajar itu apa? Gitu lho," ujar Naira.

Saat memantau PPBD DKI Jakarta jalur zonasi, ia tak berhenti menangis. Naira mengaku hampir setiap hari menangis karena tak diterima di SMA pilihannya.

"Saya sudah ngarep banget, yang dekat dan lumayan kualitasnya. Umur saya masih muda," kata Naira.

Bimbang sekolah swasta

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com