DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan penambahan dalam temuan kasus baru pasien positif Covid-19.
Di samping itu, temuan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang tanpa gejala (OTG) juga masih meningkat, selain juga jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan pulih.
Pemkot Depok juga mengumumkan jumlah kematian kasus PDP. Keterbukaan data kematian PDP termasuk dalam anjuran WHO, karena para korban kemungkinan terjangkit Covid-19, namun belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia.
Baca juga: Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bogor, Depok, dan Bekasi hingga 1 Agustus
Sorotan terkini, jumlah temuan kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 21 kasus baru. Ini merupakan kali kelima berturut-turut ditemukan lebih dari 20 kasus baru per hari di Depok.
Berikut rincian perkembangan terkini kasus Covid-19 di Depok per Minggu (10/7/2020):
Kasus kumulatif (keseluruhan)
1. Pasien positif: 992 (bertambah 21)
2. Pulih: 769 (bertambah 6)
3. Wafat: 37 (tetap)
4. OTG: 2.789 (bertambah 18)
5. ODP: 4.276 (bertambah 8)
6. PDP: 1.620 (bertambah 2)
Baca juga: Gubernur Cabut PSBB Transisi di DKI jika Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan
Kasus aktif (sedang dirawat/ditangani, dipantau, dan diawasi)
1. Pasien positif sedang dirawat: 187 (bertambah 15)
2. OTG sedang dipantau: 458 (bertambah 17)
3. ODP sedang dipantau: 412 (bertambah 8)
4. PDP sedang diawasi: 180 (bertambah 1)
Di bawah ini grafik interaktif kasus Covid-19 di Depok selama PSBB. Sorot titik pada grafik untuk melihat detail waktu dan jumlah kasus.
Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119. Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.
Pemerintah Kota Depok telah menetapkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional level 3 (zona kuning, cukup parah) telah diperpanjang sejak 2 Juli 2020 namun pelonggaran aktivitas semakin banyak dengan sejumlah pembatasan kapasitas.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.
Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.