Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Panggil PT MRT Jakarta hingga Jakpro Bahas Proyek agar Tidak Tumpang Tindih

Kompas.com - 21/07/2020, 14:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta memanggil PT Jakarta Propertindo, PT MRT Jakarta, dan PT Pembangunan Jaya Ancol untuk membahas sejumlah proyek yang saling berkaitan, yakni pembangunan Depo MRT fase 2B di Ancol Barat dan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.

Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengatakan, Komisi B ingin mengonfirmasi mengenai pengerjaan proyek-proyek tersebut.

"BUMD ini kan sebenarnya punya keterkaitan satu sama lain dan dari hasil rapat kerja kita dan hasil kunjungan kita ke beberapa BUMD kemarin, ke Jakpro, MRT, Ancol. Nah, ternyata ada hal-hal yang perlu kita konfirmasikan, antara satu BUMD dengan BUMD yang lain," ucap Aziz dalam rekaman yang diterima, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: MRT Jakarta Bantah Tanah Galian Proyeknya untuk Reklamasi Ancol

Menurut Aziz, ketika rapat bersama masing-masing BUMD tersebut sering ada perbedaan pernyataan.

Contohnya terkait lokasi pembangunan depo MRT fase 2B di Ancol Barat yang pembelian lahannya masih dalam tahap pembicaraan.

"MRT ini ada keterkaitan dengan Ancol, Jakpro. Jakpro juga ada keterkaitan dengan Ancol. Fokus kita hari ini lebih kepada lokasi Ancol Barat, Depo MRT seperti apa sih sebenarnya nih. Kita ingin tahu, satu pandangan atau enggak BUMD ini. Karena setelah kita raker ini, satu sama lain berbeda jawaban-jawaban anggota dewan ajukan," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Revisi Perda Tata Ruang untuk Akomodasi Reklamasi Ancol

Ia menyebutkan, sering kali ada perbedaan pernyataan, baik oleh BUMD maupun eksekutif. Untuk itu, DPRD DKI perlu mengetahui rancangan sejumlah proyek oleh dinas dan BUMD.

"Ternyata ada yang perlu dikonfirmasikan. Maka itu, kita undang kali ini bukan hanya BUMD-nya, tapi juga terkait dengan pembuat kebijakan contohnya Dishub. Kita juga undang hari ini karena ini terkait dengan kebijakan jalur MRT," tutur dia.

Aziz mencontohkan, seperti pada proyek pembangunan Depo MRT fase 2B di Ancol Barat, lahan senilai Rp 1,5 triliun yang akan dibeli oleh PT MRT Jakarta merupakan milik PT Asahimas.

Padahal sebelumnya, lahan tersebut diisukan milik PT Jakpro yang telah dijual.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Reklamasi Ancol di Mata Ahok | Grafik Covid-19 di Jakarta Kian Menanjak

"Ini kita klarifikasi sebenarnya statusnya seperti apa. Jangan sampai itu terjadi dari satu BUMD dijual ke pihak ketiga. Terus BUMD lain beli dari pihak tersebut, untuk apa? Berarti ini pemborosan anggaran negara. Apalagi kalau belinya lebih mahal," tutup Aziz.

Sebelumnya, depo MRT Fase 2b direncanakan bakal dibangun di Ancol Barat, Jakarta Utara.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan depo tersebut bakal menelan anggaran lebih kurang Rp 1,5 triliun.

"Sejatinya memang di tahun lalu itu ada upaya untuk kalau memang pemasukan paling tidak sebagian pendanaan untuk dibebaskan oleh Pemprov DKI, tapi kita tahu kondisi hari ini jangankan Rp 1,5 triliun," ucap William di Gedung DPRD DKI dalam rekaman yang diterima, Rabu (8/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com