Itu artinya, dalam 6 hari terakhir, jumlah pasien dirawat karena positif Covid-19 bertambah 71 orang sekaligus.
3. Angka kematian
Selama 2 bulan sejak PSBB diperlonggar, yakni periode 5 Juni-4 Agustus 2020, ada 20 orang yang meninggal dunia terkonfirmasi akibat Covid-19.
Dibandingkan dengan 2 bulan sebelumnya, yakni 5 April-4 Juni 2020, jumlah korban meninggal hanya selisih 2 korban jiwa.
Pada periode tersebut, ada 22 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Depok.
Data tersebut menunjukkan, sesudah menangani pandemi selama 5 bulan, rupanya pengendalian kematian pasien positif Covid-19 di Depok tak membaik secara signifikan.
Mari perhatikan tren kematian pasien positif Covid-19 di Depok sejak pelonggaran PSBB.
15 Juni-4 Juli 2020
Grafik sempat stagnan pada jumlah 34 kematian dalam periode yang cukup lama yakni 3 pekan.
6 Juli-17 Juli 2020
Angka kematian kembali stagnan di angka 36 korban jiwa, namun periodenya lebih pendek.
18 Juli-27 Juli 2020
Dalam sepuluh hari, 5 pasien positif Covid-19 wafat. Itu artinya, jumlah korban jiwa bertambah 1 orang setiap 2 hari sekali.
Sampai 27 Juli 2020, ada 42 pasien positif Covid-19 wafat di Depok.
28 Juli-30 Juli 2020
Jumlah korban jiwa mulai menanjak drastis. Dalam 3 hari, 6 pasien positif Covid-19 meninggal di Depok.
31 Juli-4 Agustus 2020
Dalam 5 hari terakhir, jika dirata-rata, 1 pasien positif Covid-19 meninggal setiap 2-3 hari. Terkini, Pemkot Depok mengumumkan total 50 orang wafat karena Covid-19.
Di sisi lain, menurut standar WHO, kematian akibat Covid-19 bukan hanya kematian para pasien positif, melainkan juga para suspek (ODP dan PDP) yang meninggal.
Sebab, PDP dan ODP yang wafat kemungkinan terjangkit Covid-19, namun belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia, menilik jumlah dan kecepatan tes Covid-19 di Indonesia masih kurang.
Ironisnya, Pemkot Depok justru berhenti mengumumkan data kematian PDP di Depok. Upaya konfirmasi Kompas.com tentang berhentinya prosedur ini juga tak digubris.
Data terakhir yang diumumkan pada 19 Juli 2020, sudah 122 PDP wafat sebelum dites Covid-19.
Data Kompas.com menunjukkan, sejak PSBB berlaku di Depok pada 15 April 2020, angka kematian PDP rata-rata 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan kematian pasien positif Covid-19.
Kota Depok masih menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat, yakni 1.306 kasus.
Sebagai perbandingan, di luar Depok, belum ada kota atau kabupaten lain di Jawa Barat yang menembus total 1.000 kasus positif Covid-19, berdasarkan situs resmi penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat https://pikobar.jabarprov.go.id/data.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.