Saat para ibu melahirkan, tim dari Monica mendampingi. Menurutnya, para ibu melahirkan tanpa ditemani oleh ayahnya.
"Jadi saya datang menemui bayi setelah si ibu melahirkan. Tim saya yang datang untuk mengadzani karena enggak ada bapaknya," tambah perempuan yang lahir di Jakarta ini
Hubungan Monica dan ibu kandung dari bayi adopsinya berjalan dengan baik. Monica dan suami sepakat untuk mencantumkan nama ibu kandungnya di akta kelahiran.
Setelah melahirkan, para ibu dari bayi itu diberikan uang pemulihan. Ia pun memberikan bantuan modal untuk mereka bisa bangkit dari perekonomian yang terpuruk.
Baca juga: Polisi: Tewasnya Perempuan di Margonda Residence Depok Disimpulkan sebagai Pembunuhan Berencana
Monica mempersilahkan ibu kandung dari bayi adopsinya jika ingin bertemu. Walaupun, ada juga ibu yang sudah tak ingin bertemu dengan anak kandungnya.
"Suatu saat saya akan mempertemukan mereka dengan ibunya. Misalnya ibunya mau ketemu, saya akan pertemukan. Selama ketemu untuk hal yang positif ya tak ada masalah," ujar Monica, yang pernah maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra ini.
Di rumahnya enam bayi adopsi ditempatkan di satu ruangan khusus para bayi. Ada enam pengasuh yang membantu merawat bayi adopsinya.
Suami dan empat anaknya senang dengan kehadiran bayi adopsi. Anak kandungnya juga bisa belajar untuk mengurus anak.
"Saya itu tipikal diskusi dengan suami. Diskusi punya bayi satu oke, lucu. Dua oke. Awalnya kaget, senang sih pastinya ada bayi," kata Monica.
"Ini karunia Allah, saya merasa bersyukur. Saya tak pernah menyalahkan mereka menyerahkan bayi. Saya hanya pikirkan masa depan bayi biar agar lebih baik," tambahnya.
Monica ingin anak-anak adopsinya bisa hidup layak seperti anak kandungnya. Ia berjanji pada dirinya untuk tak membedakan kasih sayang yang diberikan antara anak adopsi dan anak kandungnya.
"Saya menjadi orang yang egois ketika ada rezeki yang dititipkan ke saya, tapi tidak berbagi.
Di rezeki saya ini ada hak orang lain," kata Monica.
Ia selalu berpikir bagaimana hidupnya bisa berarti untuk orang lain. Monica yang menerima informasi bayi terlantar dan meninggal lantaran tak diurus orangtua kemudian memutuskan untuk bergerak.
"Saya enggak banyak tanya ke para ibu. Mereka WA, menceritakan kondisi mereka ke nomor saya. Saya jarang komunikasi mereka dengan telepon. Ini asas kepercayaan," ungkap Monica.