Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Monica Soraya Adopsi Enam Bayi, Ingin Berikan Hidup Layak, Tak Lupakan Ibu Kandung...

Kompas.com - 06/08/2020, 19:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Saat para ibu melahirkan, tim dari Monica mendampingi. Menurutnya, para ibu melahirkan tanpa ditemani oleh ayahnya.

"Jadi saya datang menemui bayi setelah si ibu melahirkan. Tim saya yang datang untuk mengadzani karena enggak ada bapaknya," tambah perempuan yang lahir di Jakarta ini

Hubungan Monica dan ibu kandung dari bayi adopsinya berjalan dengan baik. Monica dan suami sepakat untuk mencantumkan nama ibu kandungnya di akta kelahiran.

Setelah melahirkan, para ibu dari bayi itu diberikan uang pemulihan. Ia pun memberikan bantuan modal untuk mereka bisa bangkit dari perekonomian yang terpuruk.

Baca juga: Polisi: Tewasnya Perempuan di Margonda Residence Depok Disimpulkan sebagai Pembunuhan Berencana

Monica mempersilahkan ibu kandung dari bayi adopsinya jika ingin bertemu. Walaupun, ada juga ibu yang sudah tak ingin bertemu dengan anak kandungnya.

"Suatu saat saya akan mempertemukan mereka dengan ibunya. Misalnya ibunya mau ketemu, saya akan pertemukan. Selama ketemu untuk hal yang positif ya tak ada masalah," ujar Monica, yang pernah maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra ini.

Di rumahnya enam bayi adopsi ditempatkan di satu ruangan khusus para bayi. Ada enam pengasuh yang membantu merawat bayi adopsinya.

Suami dan empat anaknya senang dengan kehadiran bayi adopsi. Anak kandungnya juga bisa belajar untuk mengurus anak.

"Saya itu tipikal diskusi dengan suami. Diskusi punya bayi satu oke, lucu. Dua oke. Awalnya kaget, senang sih pastinya ada bayi," kata Monica.

"Ini karunia Allah, saya merasa bersyukur. Saya tak pernah menyalahkan mereka menyerahkan bayi. Saya hanya pikirkan masa depan bayi biar agar lebih baik," tambahnya.

Monica ingin anak-anak adopsinya bisa hidup layak seperti anak kandungnya. Ia berjanji pada dirinya untuk tak membedakan kasih sayang yang diberikan antara anak adopsi dan anak kandungnya.

Berbagi rezeki untuk sesama

"Saya menjadi orang yang egois ketika ada rezeki yang dititipkan ke saya, tapi tidak berbagi.
Di rezeki saya ini ada hak orang lain," kata Monica.

Ia selalu berpikir bagaimana hidupnya bisa berarti untuk orang lain. Monica yang menerima informasi bayi terlantar dan meninggal lantaran tak diurus orangtua kemudian memutuskan untuk bergerak.

"Saya enggak banyak tanya ke para ibu. Mereka WA, menceritakan kondisi mereka ke nomor saya. Saya jarang komunikasi mereka dengan telepon. Ini asas kepercayaan," ungkap Monica.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com