JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah klinik aborsi ilegal kerap bermunculan di Kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat dan sekitarnya. Bisnis penanganan kandungan ilegal itu dilakukan secara tersembunyi.
Sebagian besar dari kasus praktik aborsi yang terbongkar, terdapat tenaga medis bekerja di dalamnya. Mereka terdiri dari dokter, bidan hingga perawat.
Mereka menjalani praktik ini dengan berbagai kamuflase untuk mengecoh petugas kepolisian. Karenanya, praktik itu terus berlangsung tanpa tersentuh selama bertahun-tahun.
Dikutip Harian Kompas berjudul "Bermula Dari Bawah Jembatan Tol Warakas" edisi Minggu 7 Desember 1997, polisi pernah membongkar kasus aborsi ilegal.
Setidaknya ada 11 mayat bayi ditemukan di bawah jembatan tol Warakas, Jakarta Utara.
Dokter ahli forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Mun'im Idris yang memeriksa menyatakan, kalau bayi-bayi itu merupakan korban aborsi dari klinik yang beroperasi di Jakarta Pusat.
Berbekal hasil pemeriksaan bayi itu, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap 16 orang terkait temuan mayat bayi itu.
Dari sejumlah orang yang ditangkap, 15 tersangka di antaranya ditahan di Polres Jakarta Pusat yang kemudian dipindah ke Polda Metro Jaya. Adapun satu orang lainnya ditahan di Pomdam Jaya.
Kadispen Polda Metro Jaya Letkol (Pol) saat itu, Edward Aritonang mengatakan, satu ibu dari 11 mayat itu salah satu bayi tersebut berhasil ditangkap dan sudah ditahan.
"Menemukan ibu lainnya sangat penting, bukan hanya sebagai saksi tetapi sekaligus sebagai tersangka." ujar Aritonang.
Selain itu, polisi juga menangkap dua dokter ahli kandungan, yakni dr Bdm dan Letkol dr JK.
Keduanya diketahui bekerja di klinik Herlin Herlina dan klinik Yayasan Amalia yang letaknya berdekatan Jalan Tanah Tinggi IV Gang G No 12, Jakarta Pusat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.