Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ajang Duel Petahana, Pilkada Depok Diprediksi Akan Sengit Mirip El Clasico

Kompas.com - 08/09/2020, 07:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno memprediksi bahwa Pilkada Depok 2020 akan jadi ajang duel yang menarik.

Penyebab utamanya, dua kandidat yang berduel sama-sama petahana yang saat ini masih berbagi peran di pucuk pemerintahan, yakni Wali Kota Mohammad Idris versus wakilnya, Pradi Supriatna.

"Sama-sama petahana jadi cara tempur dan dapurnya masing-masing sudah kelihatan. Ibarat rumah kaca. Apa yang dilakukan Pradi dan Idris, mereka saling tahu di antara mereka," jelas Adi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Ini Komentar Idris dan Pradi soal Pecah Kongsi di Pilkada Depok 2020

Ia bahkan mengandaikan duel petahana ini seperti laga "El Clasico", pertandingan akbar antara dua klub beken Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.

Dalam laga ini, selain saling tahu taktik dan cara menjegal lawannya, masing-masing kubu juga bertabur pemain bintang.

Menurut Adi, duel Idris versus Pradi adalah pertandingan dua kandidat yang sama-sama kuat dan peluang menangnya sama besar.

Idris dengan barisan PKS akan mengandalkan kesolidan mesin politik partai serta militansi relawan di akar rumput yang terbukti berhasil mempertahankan hegemoni PKS di Depok selama 15 tahun.

Baca juga: Pilkada Depok 2020, Ajang Pembuktian Mesin Politik PKS yang Berhadapan dengan Koalisi Gemuk

Di kubu Pradi, ia disokong oleh logistik besar dari 2 partai raksasa yang sedang intim di level nasional, yakni Gerindra dan PDI-P.

Pradi pun dibeking oleh koalisi gemuk yang, secara perolehan kursi di parlemen, hampir 2 kali lipat perolehan kursi pada koalisi Idris cs.

"Kalau mau disebut, ini adalah pertarungan antara soliditas mesin partai berbasis kader ala PKS versus kekuatan partai dengan sumber daya ekonomi yang besar," kata Adi.

Lebih lanjut, pilkada kali ini juga dibumbui dengan unsur ideologis antara PDI-P dengan PKS, mirip-mirip laga El Clasico yang juga punya bumbu politis.

Di beberapa daerah jelang Pilkada Serentak 2020, hubungan antara keduanya memang kian meruncing.

"Saya melihatnya Pilkada Depok ini kumulatif dan sudah klimaks. Ada keinginan untuk mengganti dominasi PKS. Kemudian, lagi keras-kerasnya ini PDI-P melawan PKS di mana-mana sekarang," ujar Adi.

"Ini El Clasico yang cukup ideologis. Ini klimaks pertarungan ideologi PDI-P, kalau mau disederhanakan seperti itu, klimaks pertarungan ideologi dengan PKS," tambahnya.

Di Pilkada Depok, Mohammad Idris yang notabene kalangan nonpartai namun dekat dengan PKS, akan berpasangan dengan kader partai berlogo bulan sabit itu, Imam Budi Hartono.

Di pihak lawan, Pradi Supriatna yang merupakan kader Gerindra akan duet dengan kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019, Afifah Alia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com