Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Demo 20 Oktober di Jakarta: Soroti Setahun Jokowi-Ma'ruf, Bubar Tanpa Bentrokan

Kompas.com - 21/10/2020, 05:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Dalam aksi teatrikal, mahasiswa tersebut menyerukan protes terhadap sikap represif aparat dalam menangani unjuk rasa beberapa waktu yang lalu. Aksi teatrikal tersebut ditujukan untuk menyindir matinya kondisi demokrasi di Indonesia. Sementara, massa mahasiswa lainnya mengiringi aksi teatrikal dengan menyanyikan lagu darah juang.

Mahasiswa juga membawa piagam sebagai tanda kegagalan pemerintah mengelola negara.

"Piagam kegagalan diberikan kepada Pemerintah atas gagalnya mengelola negara. Tertanda, rakyat yang menggugat," demikian bunyi 'piagam kegagalan' yang dibawa oleh massa dari BEM SI.

Baca juga: BEM SI Sebut 1 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf seperti Negeri Dongeng

4. Keterlibatan pelajar diklaim berkurang

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan, keterlibatan pelajar dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja kemarin berkurang.

"Sampai saat ini, keterlibatan para pelajar tidak sebesar beberapa hari sebelumnya," kata Nana kepada wartawan, Selasa.

Ia melanjutkan, ada 33 pelajar yang ditarik polisi keluar dari rombongan demonstran dengan alasan pengamanan.

Preseden ini sebelumnya juga terjadi pada demo serupa 8 Oktober lalu di Jakarta, tetapi polisi justru menahan beberapa orang, termasuk mahasiswa dan wartawan, tanpa dasar hukum selama lebih dari 24 jam.

"Ini kami amankan, bukan kami tangkap. Ini kan sedang berproses," lanjutnya ketika ditanya wartawan perihal bukti yang mendasari diamankannya beberapa orang.

5. Mahasiswa tolak temui perwakilan Jokowi, bubar tanpa bentrokan

Mahasiswa dari Aliansi BEM SI membubarkan diri dari area seputar Patung Kuda sekitar pukul 16.26 WIB. Mereka sebelumnya menolak untuk ditemui staf khusus Presiden yang tak disebutkan namanya.

Baca juga: Gelar Demo Pada Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf, BEM SI Angkat Kembali Isu Agraria

"Kami cukupkan aksi hari ini" ujar Bagas Maropindra, koordinator lapangan aksi BEM SI.

Sebelumnya, Kapolda Irjen Nana Sudjana sempat mengeklaim akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada perwakilan di Kantor Staf Presiden.

Namun, pihak BEM SI menolak tawaran tersebut.

"Kami menyatakan bahwa kami tidak menerima perwakilan istana selain Presiden," kata Bagas.

Bagas menegaskan, unjuk rasa hari ini bukan merupakan aksi terakhir yang akan dilakukan BEM-SI.

"Ini tidak akan jadi hari terakhir kita turun (aksi)," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com