Dalam aksi teatrikal, mahasiswa tersebut menyerukan protes terhadap sikap represif aparat dalam menangani unjuk rasa beberapa waktu yang lalu. Aksi teatrikal tersebut ditujukan untuk menyindir matinya kondisi demokrasi di Indonesia. Sementara, massa mahasiswa lainnya mengiringi aksi teatrikal dengan menyanyikan lagu darah juang.
Mahasiswa juga membawa piagam sebagai tanda kegagalan pemerintah mengelola negara.
"Piagam kegagalan diberikan kepada Pemerintah atas gagalnya mengelola negara. Tertanda, rakyat yang menggugat," demikian bunyi 'piagam kegagalan' yang dibawa oleh massa dari BEM SI.
Baca juga: BEM SI Sebut 1 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf seperti Negeri Dongeng
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan, keterlibatan pelajar dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja kemarin berkurang.
"Sampai saat ini, keterlibatan para pelajar tidak sebesar beberapa hari sebelumnya," kata Nana kepada wartawan, Selasa.
Ia melanjutkan, ada 33 pelajar yang ditarik polisi keluar dari rombongan demonstran dengan alasan pengamanan.
Preseden ini sebelumnya juga terjadi pada demo serupa 8 Oktober lalu di Jakarta, tetapi polisi justru menahan beberapa orang, termasuk mahasiswa dan wartawan, tanpa dasar hukum selama lebih dari 24 jam.
"Ini kami amankan, bukan kami tangkap. Ini kan sedang berproses," lanjutnya ketika ditanya wartawan perihal bukti yang mendasari diamankannya beberapa orang.
Mahasiswa dari Aliansi BEM SI membubarkan diri dari area seputar Patung Kuda sekitar pukul 16.26 WIB. Mereka sebelumnya menolak untuk ditemui staf khusus Presiden yang tak disebutkan namanya.
Baca juga: Gelar Demo Pada Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf, BEM SI Angkat Kembali Isu Agraria
"Kami cukupkan aksi hari ini" ujar Bagas Maropindra, koordinator lapangan aksi BEM SI.
Sebelumnya, Kapolda Irjen Nana Sudjana sempat mengeklaim akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada perwakilan di Kantor Staf Presiden.
Namun, pihak BEM SI menolak tawaran tersebut.
"Kami menyatakan bahwa kami tidak menerima perwakilan istana selain Presiden," kata Bagas.
Bagas menegaskan, unjuk rasa hari ini bukan merupakan aksi terakhir yang akan dilakukan BEM-SI.
"Ini tidak akan jadi hari terakhir kita turun (aksi)," tegasnya.