Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Depok Satroni dan Ancam Bunuh Ustaz, Diduga Gangguan Jiwa

Kompas.com - 30/10/2020, 17:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial MR (24) di Depok, Jawa Barat diamankan polisi setelah merangsek masuk ke rumah Ahmad Tajul (46), seorang ustaz yang beralamat di bilangan Cinere, Jumat (30/10/2020) dini hari.

Tak hanya menyatroni rumah Tajul, MR juga melontarkan seruan ancaman kekerasan.

"Istri korban mendengar suara pintu gerbang rumah ditendang oleh seseorang dari depan, lalu orang berteriak, 'Mana Tajul? Mana Tajul? Mau saya gorok!'," jelas Kapolsek Limo AKP Daru Wibowo Saputro melalui kegerangan tertulis, Jumat.

"Kemudian korban (Tajul) beserta santrinya keluar dari rumah dan mengamankan terlapor," lanjutnya.

Baca juga: Tawuran Pelajar SMK di Depok, Satu Siswa Tewas dan Seorang Luka Bacok

Namun, meski mengancam mau menggorok Tajul, MR tidak membawa satu pun senjata atau pun benda keras dan tajam.

Hasil pemeriksaan beberapa saksi dari keluarga pelaku, lanjut Daru, MR diduga mengalami gangguan jiwa.

"Menurut ayahnya, sekitar 4 bulan terakhir, anaknya mengalami perubahan sifat bicara sendiri, tertawa sendiri dan tidak nyambung diajak bicara," kata Daru.

"Ibunya sudah mengantisipasi dengan tidur di teras rumah untuk mengontrol apabila anaknya keluar rumah. Pada malam kejadian, ia juga tidur di teras rumah khawatir anaknya keluar tetapi kecolongan," ujar dia.

Baca juga: Di Jabodetabek, Tinggal Jakarta Utara dan Depok yang Masuk Zona Merah Covid-19

Sementara itu, MR juga melontarkan pengakuan kepada polisi.

"Sekitar pukul 02.00 (MR) keluar rumah selanjutnya lewat depan rumah korban, terlapor mengingat bahwa korban pernah menggorok lehernya hingga lehernya putus, akhirnya kepalanya menyatu dengan badannya atas kuasa Allah," kata Daru soal pengakuan MR.

"Atas kejadian tersebut terlapor hendak membalas dendam dengan cara menendang pintu gerbang rumah terlapor," sebutnya.

Saat ini, MR dirujuk ke RS Jiwa Cilendek Bogor seturut permintaan keluarga.

Tajul sebagai pihak yang menjadi korban juga mengaku tak ingin memperpanjang masalah ini.

"Mudah-mudahan sih tidak terjadi apa-apa. Kami pun pengennya kekeluargaan saja, jangan sampai jalur hukum kasihan juga," kata Tajul melalui keterangan video yang diterima Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com