Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Slipi Pastikan Hanya Sedikit Warganya yang Hadiri Kegiatan Rizieq Shihab

Kompas.com - 25/11/2020, 19:19 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Slipi, Jakarta Barat, tak menggelar rapid test massal untuk melacak adanya warga yang terpapar Covid-19 sebagaimana di Petamburan, Jakarta Pusat. Slipi dan Petamburan letaknya berdampingan.

Pada 10 dan 14 November 2020 terjadi kerumumnan massa di daerah itu saat pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, baru saja tiba dari Arab Suadi dan saat Rizieq menggelar pesta pernikahan putrinya serta acara Maulid Nabi.  

Lurah Slipi, Nia Istiani menyatakan, rapid test massal tak digelar karena hanya sedikit warganya yang mengikuti perayaan Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab pada 14 November itu.

Baca juga: Lokasi Dekat dengan Petamburan, Tak Ada Tes Massal Covid-19 di Slipi

Wilayah Kelurahan Slipi berdekatan dengan Jalan Petamburan III, lokasi digelarnya kegiatan Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan massa.

"Nggak ada (tes massal). Warga sini nggak banyak ke situ," kata Nia, Rabu (25/11/2020).

Kelurahan Slipi belum menerima perintah untuk melaksanakan tes massal seperti di Kelurahan Petamburan.

"Sampai sekarang belum ada perintah untuk tes besar. Belum ada info dan perintah dari pimpinan juga," ujarnya.

Ia memastikan, Kelurahan Slipi tidak berada di zona merah Covid-19. Nia memastikan bahwa hingga kini belum ada pasien terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya yang merupakan bagian dari klaster kerumunan.

"Iya, klaster perkantoran sama keluarga aja. Untuk klaster kerumunan alhamdulillah enggak," tambahnya.

Peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 per hari di Kelurahan Slipi pun relatif kecil.

"Peningkatan paling dua atau tiga, nggak sampai sepuluh," ujarnya.

Rapid test massal digelar untuk  warga Petamburan pada hari Minggu hingga Selasa kemarin. Selama tiga hari digelar, sebanyak 276 warga yang mengikuti rapid test itu. 

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan alat rapid test yang disediakan Polda Metro Jaya, yakni 1000 alat rapid test per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com