Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Tunjangan Naik di Tengah Pandemi, Apa Fasilitas yang Diterima Anggota DPRD DKI?

Kompas.com - 03/12/2020, 06:03 WIB
Ivany Atina Arbi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Ketua DPRD mendapat Rp 68 juta, empat wakil ketua mendapat Rp 128 juta, dan 101 anggota mendapat Rp 129 juta. Pendapatan tersebut belum dipotong pajak penghasilan (PPh).

Adapun rincian gaji tersebut adalah sebagai berikut:

Ketua DPRD DKI

  1. Tunjangan keluarga: Rp 420.000
  2. Uang representasi: Rp 3 juta
  3. Uang paket: Rp 300.000
  4. Tunjangan jabatan: Rp 4,3 juta
  5. Tunjangan beras: Rp 153.920
  6. Tunjangan komunikasi intensif: Rp 21 juta
  7. Biaya operasional: Rp 18 juta
  8. Tunjangan badan anggaran: Rp 326.500
  9. Tunjangan badan musyawarah: Rp 326.500
  10. Tunjangan bapemperda: Rp 326.500
  11. Tunjangan reses: Rp 21 juta

Baca juga: Gaji Bersih Anggota DPRD DKI Rp 111 Juta Per Bulan, Ini Rinciannya

Wakil ketua DPRD DKI

  1. Tunjangan keluarga: Rp 336.000
  2. Uang representasi: Rp 2,4 juta
  3. Uang paket: Rp 240.000
  4. Tunjangan jabatan: Rp 3,4 juta
  5. Tunjangan beras: Rp 153.920
  6. Tunjangan komunikasi intensif: Rp 21 juta
  7. Biaya operasional: Rp 9,6 juta
  8. Tunjangan badan legislasi daerah: Rp 326.500
  9. Tunjangan badan musyawarah: Rp 217.500
  10. Tunjangan anggaran: Rp 217.500
  11. Tunjangan reses: Rp 21 juta
  12. Tunjangan perumahan: Rp 70 juta

Anggota DPRD DKI

  1. Tunjangan keluarga: Rp 315.000
  2. Uang representasi: Rp 2,2 juta
  3. Uang paket: Rp 225.000
  4. Tunjangan jabatan: Rp 3,2 juta
  5. Tunjangan beras: Rp 153.920
  6. Tunjangan komisi: Rp 130.000
  7. Tunjangan komunikasi intensif: Rp 21 juta
  8. Tunjangan alat kelengkapan dewan (banggar/bamus/BK/balegda): Rp 130.500
  9. Tunjangan reses: Rp 21 juta
  10. Tunjangan perumahan: Rp 60 juta
  11. Tunjangan transportasi: Rp 21,5 juta

Polemik usulan kenaikan tunjangan

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta baru-baru ini mengungkapkan kepada publik terkait adanya kenaikan anggaran penunjang kegiatan anggota Dewan menjadi sebesar Rp 888,68 miliar dalam rancangan APBD DKI Jakarta tahun 2021.

Kenaikan anggaran tersebut akan digunakan untuk tunjangan rencana kerja anggota Dewan, mulai dari reses, kunjungan kerja, sosialisasi perda dan raperda, hingga sosialisasi kebangsaan.

Baca juga: Anggaran Kegiatan Anggota DPRD DKI Capai Rp 888,68 Miliar, PSI: Kami Tak Setuju

Jika dibagi menjadi 12 bulan, setiap anggota DPRD DKI Jakarta bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 698,6 juta per bulan.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, berikut rincian dari anggaran kegiatan tersebut:

Pendapatan langsung:

  1. Uang representasi: Rp 2.250.000 per bulan
  2. Uang paket: Rp 225.000 per bulan
  3. Tunjangan keluarga: Rp 315.000 per bulan
  4. Tunjangan jabatan: RP 3.262.500 per bulan
  5. Tunjangan beras: Rp 240.000 per bulan
  6. Tunjangan komisi: Rp 326.250 per bulan
  7. Tunjangan badan: Rp 130.500 per bulan
  8. Tunjangan perumahan: Rp 110.000.000 per bulan
  9. Tunjangan komunikasi: Rp 21.500.000 per bulan
  10. Tunjangan transportasi: Rp 35.000.000 per bulan

Pendapatan tidak langsung (1):

  1. Kunjungan dalam provinsi: Rp 14.000.000 per bulan
  2. Kunjungan luar provinsi: Rp 80.000.000 per bulan
  3. Kunjungan lapangan komisi: Rp 14.000.000 per bulan
  4. Rapat kerja dengan eksekutif: Rp 6.000.000 per bulan
  5. Tunjangan sosperda: Rp 16.800.000 per bulan
  6. Tunjangan ranperda: Rp 4.200.000 per bulan
  7. Tunjangan sosial kebangsaan: Rp 8.400.000 per bulan

Total: Rp 143.400.000 per bulan atau dalam satu tahun mencapai Rp 1.720.800.000

Baca juga: Gaji Anggota DPRD DKI Diusulkan Rp 8,38 Miliar Per Tahun pada 2021

Pendapatan tidak langsung (2):

  1. Bimtek sekwan (luar daerah): Rp 60.000.000 dalam satu tahun
  2. Bimtek fraksi (luar daerah): Rp 60.000.000 dalam satu tahun
  3. Tunjangan reses: 144.000.000 dalam satu tahun

Kegiatan sosialisasi dan reses:

  1. Sosialisasi rancangan perda: Rp 40.000.000 per bulan
  2. Sosialisasi Perda: Rp 160.000.000 per bulan
  3. Sosialisasi kebangsaan: Rp 80.000.000 per bulan
  4. Reses: 960.000.000 per bulan atau total dalam setahun mencapai Rp 4.320.000.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com