DEPOK, KOMPAS.com - Dua kubu yang berhadapan di debat publik terakhir Pilkada Depok terlibat saling serang bahkan ketika acara baru masuk segmen 3.
Adu mulut yang paling intens terjadi antara calon wali kota nomor urut 1, Pradi Supriatna dengan calon wakil wali kota nomor urut 2, Imam Budi Hartono.
Mereka berdua saling tuduh soal siapa yang tak mengerti soal BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane), ketika moderator melempar isu seputar sungai dan situ di Kota Depok kepada Pradi, yang pada gilirannya ditanggapi Imam.
"Ini persoalan kami selama ini, terkait dengan tanggung jawab, tetapi bukan tidak mungkin kita bisa cari solusinya ketika kita mampu membangun komunikasi yang apik dengan pemerintah pusat, dalam hal ini adalah BWSCC yang memang menangani ini," ujar Pradi.
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi Salah Sebut Nomor Urut Sendiri
Politikus Gerindra itu kemudian membeberkan berbagai wacananya soal pelestarian situ di Depok.
Ia juga bicara soal pemanfaatan situ sebagai nilai tawar Depok terhadap DKI Jakarta.
Begitu tiba giliran Imam menanggapi, ia langsung menyerang Pradi.
"Tadi Pak Pradi menyebut salah, bukan BSCC," kata Imam yang langsung disela Pradi.
"BBWSCC" sela Pradi, berbarengan dengan Imam, "Tapi BBWSCC, balai besar wilayah sungai".
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi: Lembaga Banyak Dikuasai Kelompok Pak Idris
Moderator sampai harus menengahi dengan menegur Pradi karena saat itu giliran Imam berbicara.
Pradi lalu memeragakan gestur tangannya ke telinga, seperti hendak menuduh Imam tak mendengar dengan baik ucapannya.
Setelah Imam selesai berbicara, Pradi merasa masalah belum selesai.
"Terima kasih Pak Imam. Mungkin Pak Imam yang salah dengar. Saya katakan BBWSCC," ujar Pradi.
"Ada rekamannya, Bang," balas Imam.
"Ya, silakan dilihat. Karena saya sangat serius terkait hal ini," jawab Pradi.
Baca juga: Idris Bantah jika Depok Disebut Kota Intoleran
Debat terakhir Pilkada Depok hari ini berlangsung cukup sengit ketimbang 2 debat edisi sebelumnya.
Kedua kubu saling serang, meskipun calon wali kota Depok nomor urut 1 debat dari rumahnya karena masih harus menjalani isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.