Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Monas, Ini Maskot Ibu Kota Jakarta Sesungguhnya

Kompas.com - 17/12/2020, 13:58 WIB
Ivany Atina Arbi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Kota Jakarta identik dengan Monumen Nasional (Monas) yang terletak di pusat kota, tepatnya di Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Banyak orang mungkin mengira bahwa monumen peringatan setinggi 132 meter ini merupakan maskot Jakarta. Namun, siapa sangka maskot sesungguhnya Ibu Kota Jakarta bukanlah Monas, melainkan salak condet dan elang bondol.

Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989 tentang Penetapan Salak Condet dan Burung Elang Bondol Sebagai Identitas/Maskot DKI Jakarta. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Gubernur Wiyogo Admodarminto.

Baca juga: Pemprov DKI Ajukan Sertifikasi Lahan Monas

Keberadaanya yang langka mendasari Pemprov DKI Jakarta kala itu untuk menjadikan salak condet dan elang bondol sebagai maskot Ibu Kota.

Tujuannya adalah agar masyarakat mengenal dan melestarikan flora dan fauna tersebut.

Salak Condet

Berdasarkan naskah keputusan gubernur di atas, salak condet (Salacca zalacca) merupakan tanaman endemik Jakarta. Ia termasuk jenis flora langka yang penyebarannya terbatas pada Kawasan Cagar Budaya Condet, Jakarta Timur.

Pada tahun 2007, Pemprov DKI Jakarta mendedikasikan Kebun Cagar Buah Condet (KCBC) sebagai lahan konservasi salak condet, yang memiliki buah berkulit sisik dan berwarna coklat kehitaman.

Soal rasa, salak condet memiliki keunikan karena memiliki tiga varian rasa sekaligus, yakni manis, asam, dan sepet.

Baca juga: Salak Condet, Maskot Jakarta yang Kini Langka...


Bahkan karena keunikan rasanya, presiden pertama Republik Indonesia Soekarno sering menjadikan salak jenis ini sebagai salah satu sajian buah di Istana Negara, seperti dilansir Antara.

Keistimewaan lain dari salak condet adalah usia produktifnya yang panjang, yaitu mencapai 70 tahun. Salak condet bisa terus berbuah selama masa produktifnya tanpa kenal musim.

Bagi warga Jakarta yang ingin melihat langsung kebun dan buah salak condet dapat berkunjung ke KCBC tanpa dikenai biaya.

Kebun yang memiliki luas sekitar 3,7 hektar menampung kurang lebih 3.000 tanaman salak condet produktif.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com