DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah pondok pesantren di Depok yang menjadi klaster penularan Covid-19 disebut bertambah.
Sebelumnya, sudah dua kali pondok pesantren di Depok jadi klaster penularan virus SARS-CoV-2.
Pertama, Pondok Pesantren Al Hikam di Kukusan, Beji, pada Agustus silam dengan belasan penghuninya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kedua, Pondok Pesantren Baitul Hikmah di Curug, Bojongsari, dengan temuan lebih dari 150 kasus positif Covid-19.
"Saat ini yang terjadi bukan berkurang klaster pesantren, tetapi bertambah. Akan dibahas nanti terkait dengan klaster pesantren yang saat ini terus bertambah," ujar juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, KBM di Depok Tetap Digelar Online Semester Depan
Meski demikian, Dadang belum mengumumkan pondok-pondok pesantren mana lagi yang jadi klaster penularan Covid-19.
Dalam kasus ratusan penghuni pondok pesantren Baitul Hikmah terpapar Covid-19, virus tersebut diduga dibawa masuk oleh penghuni lain yang keluar-masuk pondok, sebab santri selalu ada di dalam pondok.
Kini, Dadang melanjutkan, pihaknya tengah mempertimbangkan agar pendidikan di pondok pesantren dapat dialihkan ke metode virtual.
Baca juga: Data Tak Sinkron, Satgas Covid-19 Depok Akan Duduk Bareng Kemenkes
Sebelumnya, aktivitas belajar tatap muka di pondok pesantren memang diperbolehkan dengan prosedur ketat, berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan.
"Kami akan tawarkan untuk online karena kasus di Depok cukup tinggi dan klaster pesantren terus bertambah, ditambah penerapan protokol kesehatan yang mungkin saja tidak konsisten, sehingga penambahan kasus terjadi," ujar Dadang.
Secara umum, pandemi Covid-19 di Depok bukannya mereda, justru malah makin luas sejak libur panjang akhir Oktober, selaras dengan tren yang juga terjadi secara nasional.
Kini, pasien Covid-19 di Depok mencapai jumlah terbanyak sejak pandemi melanda pada Maret lalu, dengan 2.787 pasien per data terbaru kemarin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.