Tersangka mengaku sengaja melakukan hal itu dengan maksud menghentikan laju kendaraan Imam dan meminta pertanggungjawabannya atas dugaan kasus pemukulan.
"Tersangka mengaku berusaha menghentikan mobil Innova yang dikemudikan Aiptu IC dengan tujuan meminta pertanggungjawaban akibat sebelumnya tersangka mengaku dipukul oleh Aiptu IC," ungkap Sambodo.
Keterangan saksi yang melihat kecelakaan tersebut, mobil yang dikemudikan Handana menyalip dari lajur sebelah kiri.
Setelah itu, mobil Handana mendadak mengambil lajur kanan dan menyenggol mobil Imam yang berada tepat di sebelahnya.
"Ada dua orang saksi yang melihat mobil hyundai hitam menyalip dari sebelah kiri kemudian menyenggol atau menabrak mobil innova, sehingga mobil Innova kehilangan kendali," ungkap Sambodo.
Informasi yang didapatkan itu kemudian diperkuat oleh alat bukti berupa rekaman video dari kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di sebuah toko dekat lokasi kejadian.
Video tersebut secara jelas memperlihatkan detik-detik diserempetnya mobil Imam oleh mobil Handana sampai hilang kendali, lalu "terbang" ke jalur berlawanan.
"Yang sangat jelas adalah alat bukti berupa rekaman CCTV yang kami dapat dari sebuah toko yang tidak jauh dari TKP, yang memperlihatkan pengemudi Hyundai membenturkan mobilnya ke mobil Innova," ujar Sambodo.
Imam yang tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya itu pun menabrak tiga pengendara motor dan baru berhenti setelah menghantam dinding bangunan di pinggir jalan.
Korban sekaligus saksi kecelakaan, M. Sharif mengatakan, dia telah melihat mobil Handana dan Imam saling menyerempat sebelum akhirnya berhenti di depan SMP Suluh dan adu mulut.
"Kalau dipepet terus, mobil polisi bisa terbalik. Itu dipepet sampai SMP Suluh, kemudian dipotong oleh mobil polisi di putaran balik dekat Balai Rakyat (GOR Pasar Minggu),” ujar Sharif, Jumat.
Sharif yang berada di belakang kedua kendaraan itu mengatakan, saat bersitegang di depan sekolah itu Imam turun dari mobil. Namun, Handana tetap berada di dalam kendaraannya.
Korban lalu meninggalkan kedua mobil tersebut dan berputar arah di depan Kompleks Kejaksaan.
"Saya kira karena aparat, jadi saya tinggal pergi. Pikir saya bisa ditangani dan selesai. Saya juga lagi antar makanan," kata dia.
Tak jauh dari putaran arah, kata Sharif, dia pun tiba-tiba melihat sebuah mobil terbang keluar dari jalur ke arah berlawanan.