"Peningkatan jumlah Covid-19 ini salah satunya disebabkan karena masih ada rumah sakit yang terlambat melaporkan data penularan atau infeksi Covid-19 itu sendiri," ujar Riza dalam rekaman yang diterima, Jumat (25/12/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selanjutnya akan mengevaluasi masalah keterlambatan pihak rumah sakit dalam melaporkan data temuan kasus positif Covid-19 tersebut.
"Sehingga terjadi akumulasi atau penggabungan dari data-data sebelumnya. Ini terus akan kami evaluasi dan kami perbaiki," kata Riza.
Riza melanjutkan, penambahan kasus Covid-19 juga terjadi akibat adanya momen libur panjang.
"Untuk itu kami terus meminta kepada masyarakat di hari libur panjang ini untuk tetap berada di rumah, tidak perlu keluar rumah, apalagi keluar daerah," ucap Riza.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono memprediksi kasus Covid-19 di Ibu Kota akan terus meningkat sampai awal tahun depan.
"Kita harus segera menekan penularan. Kalau tidak, minggu depan, awal Januari, kita bisa dapat kado tahun baru yang dahsyat," kata Pandu kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Menurut Pandu, lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat akibat kebijakan pemerintah, mulai dari penyelenggaraan pilkada hingga pembiaran kerumunan.
Di sisi lain, penanganan Covid-19 berupa testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah belum berjalan maksimal.
Masyarakat pun dinilai belum disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Epidemiolog: Kita Bisa Dapat Kado Tahun Baru yang Dahsyat
Pandu menilai, kasus Covid-19 akan terus naik karena pemerintah membiarkan masyarakat untuk bepergian dalam rangka libur akhir tahun.
Pemerintah pusat hanya membatasi pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru dengan mewajibkan memiliki hasil negatif rapid test antigen untuk naik pesawat dan kereta api.
"Tes antigen, pelayanannya enggak siap. Enggak terencana dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu, Pandu berharap Pemprov DKI Jakarta bisa menambah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk.
"Jakarta itu rumah sakitnya banyak banget. Tinggal menunjuk RS khusus Covid-19 sudah lega," ujar Pandu.