Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Memburuk, Tempat Tidur ICU di Jakarta Terisi 85 Persen, Isolasi 86 Persen

Kompas.com - 12/01/2021, 20:58 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fasilitas tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) di DKI Jakarta untuk perawatan pasien Covid-19 kian kritis dengan keterisian mencapai 85 persen.

Data tersebut merupakan data dari 101 rumah sakit rujukan Covid-19 per tanggal 10 Januari 2021, yang diunggah Pemprov DKI Jakarta hari ini, Selasa (12/1/2021).

Tingkat keterisian tempat tidur ICU yang kini tersedia sebanyak 995 tempat tidur, sudah terisi sebanyak 849 pasien Covid-19.

Sedangkan untuk keterisian tempat tidur isolasi berada di angka 86 persen.

Baca juga: APPBI: Bakal Makin Banyak Restoran dan Kafe Terpuruk Imbas PPKM

Total tempat tidur isolasi yang disediakan Pemprov DKI Jakarta sebanyak 7.548, dan sudah terisi pasien sebanyak 6.501 pasien.

Sedangkan untuk data teranyar penambahan kasus baru Covid-19 per 12 Januari 2021 sebesar 2.669 kasus.

Total keseluruhan kasus Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 211.252 kasus.

Baca juga: Update 12 Januari: Bertambah 2.669, Kasus Covid-19 di Jakarta Kini 211.252

Penambahan kasus tersebut ikut mendongkrak angka pasien dalam perawatan yang kini berada di angka 18.988 pasien.

Pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah sebanyak 1.589 orang, sehingga jumlah pasien dinyatakan sembuh berada di angka 188.675 orang.

Untuk korban meninggal dunia berada di angka 3.589 orang, bertambah 38 korban jiwa.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin sebelumnya meminta pihak rumah sakit untuk menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Budi meminta kapasitas tempat tidur yang biasa diberikan rumah sakit bagi pasien Covid-19 ditambah dari 20 persen menjadi 30-40 persen untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru.

"Saya tadi baru tanda tangan meminta agar RS vertikal di bawah Kemenkes karena ada lonjakan tinggi, harus meningkatkan kapasitasnya dari sekitar 20 persenan alokasi buat pasien covid menjadi 30 atau 40 persen," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR secara virtual, Selasa.

"Hitungan kami bisa menambah sekitar 1.400 tempat tidur tanpa terlalu banyak membangun fasilitas baru," kata dia.

Baca juga: Menkes Minta RS Tingkatkan Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 Jadi 30-40 Persen

Menurut dia, setelah libur panjang Natal dan Tahun Baru, kasus baru Covid-19 naik antara 30-40 persen tetapi jumlah tempat tidur di rumah sakit masih konsisten.

Ia mengatakan, saat ini kebutuhan jumlah tempat tidur meningkat dari 15.000 tempat tidur menjadi 36.000 tempat tidur.

Oleh karena itu, kata Budi, lonjakan kasus Covid-19 itu harus diantisipasi selama bulan Januari hingga minggu pertama Februari 2021 sehingga para tenaga medis tidak mendapat tekanan tinggi.

"Sangat penting kita melakukan antisipasi lonjakan karena banyak rakyat yang akan terkena, banyak yang kemungkinan tidak tertampung sehingga bisa fatal juga, tekanan ke dokter-dokter juga tinggi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com