"Perjuangannya itu sangat luar biasa untuk mencapai angka segitu."
Baca juga: Dirumahkan karena Pandemi, Pasangan Ini Raup Belasan Juta Rupiah dari Bisnis Tanaman Hias
Laba yang diperoleh Mario dari selisih modal dan harga jual tanamannya hanya sedikit yang ia tabung.
Duit itu harus ia putar dengan membelikan tanaman lain untuk dikembangkan.
Tak jarang, butuh modal puluhan juta rupiah pula untuk membeli satu pot tanaman baru yang ditaksir punya prospek cerah di kemudian hari.
"Untungannya enggak dimakan dulu, gimana caranya beli tanaman lagi. Untung lagi, beli tanaman lagi. Terus berputar saja, tahu gimana nanti tanaman yang akan ramai, dari aglonema ke philodendron, itu ya insting saya membaca geraknya jual-beli tanaman," ujar Mario bercerita.
"Kenapa sekarang bisa banyak, ya dari untung lalu saya belikan lagi, untung saya belikan lagi, akhirnya sampai mencapai kalau dihitung-hitung 500 pot. Itu yang ada sekarang," tambahnya.
"Kalau (jumlah tanaman yang sudah) keluar-masuk sudah enggak terhitung. Intinya dari yang 500 pot itu, mulai harga yang Rp 15.000 sampai yang setahu saya beberapa Rp 50 jutaan."
Meski rezeki yang ia panen saat ini boleh jadi hasil ketekunannya memelihara fokus pada bisnis tanaman, namun Mario toh tak menampik jika wabah Covid-19, di balik segala tragedinya, menyisakan hikmah.
Minat terhadap tanaman hias bermunculan bak cendawan di musim hujan. Mencuatnya apresiasi pada keindahan aglonema sampai monstera ia rasakan.
"Selama Covid-19 ini karena order lainnya berhenti ya, akhirnya ini income baru," sebut Mario.
"Sekarang tanaman bagus semua harganya karena semua menghargai. Jadi, mahal itu karena orang memang lagi menyenangi tanaman," tambahnya.
Baca juga: Chinese Money Plant, Tanaman Hias yang Bakal Jadi Tren Tahun Ini
Kini, lapak tanaman hias Mario agak lowong sesudah Hidmat memborong 200 pot. Transaksi dengan nilai total sekitar setengah miliar rupiah itu sampai sekarang masih terasa mengejutkannya.
Sebab, sebelumnya, transaksi paling dahsyat paling banter hanya Rp 5 juta sampai Rp 10 jutaan sekali jual tanaman hias.
Mario berujar, rumah di Garut itu belum ia tempati.
Ia mengaku masih memikirkan akan dibuat apa rumah tersebut, karena dirinya masih banyak hajat di Jabodetabek.