Kini, pedagang harus menjual daging sapi dengan harga Rp 120.000 per kg. Kondisi inilah yang membuat pedagang kesulitan menjual daging ke masyarakat.
"Apalagi karena ini (daging) barang, pembeli enggak kuat harga segitu. Ditambah kemampuan pasar berkurang pembelinya juga kesulitan ekonomi sekarang," kata dia.
Harga daging yang naik membuat masyarakat tak mampu membeli. Alhasil, banyak daging dagangan tak laku.
Baca juga: Kecewa terhadap Pemerintah, Pedagang Daging: Enggak Usah Mogok, Enggak Didengerin!
Mau tak mau, daging yang sudah membeku di freezer tersebut dikonsumsi sendiri.
"Ini saya bungkusin. Ada yang saya bawa pulang, saya masak walau pun kondisi sudah enggak segar lagi," kata Rudi.
Selain itu, Rudi mengaku sempat membuang beberapa kilogram daging sapi dagangannya. Sebab, daging sapi tersebut tak lagi segar karena tidak kunjung terjual.
Walau banyak rekan sejawat mogok berdagang, Rudi memilih untuk tidak melakukan hal yang sama.
Meski pesimistis, dia tetap berharap campur tangan pemerintah untuk memberikan solusi agar harga daging sapi bisa layak jual.
"Saya berharap banyak dari pemerintah, minta solusi untuk ringankan kami karena susah untuk jual dengan harga segini," kata Rudi.
Baca juga: Pemkot Bekasi Pastikan RPH Tetap Buka dan Akan Antisipasi Kelangkaan Daging
Dia sadar aksi mogok dagang seperti ini tak akan membuahkan hasil apapun. Bukan mendapatkan jalan keluar, Rudi justru tambah kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Makanya saya bilang sebenarnya enggak usah mogok-mogok. Enggak bakalan didengar," tambah Rudi.
Maka dari itu, Rudi memilih untuk tetap berdagang walaupun hanya menjual daging sisa yang masih dia simpan.
Melihat kondisi ini, Pemkot Bekasi berencana melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga daging sapi.
Mereka berencana menggandeng dua perusahaan BUMN di bidang pangan untuk terlibat dalam operasi pasar ini.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota, Bekasi Abdul Iman, Rabu (20/1/2021).
Dua BUMN yang dimaksud, yakni Bulog dan PT Pertani Indonesia.
"Koordinasi dengan Bulog, PT. Pertani Indonesia, Toko Tani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah di beberapa lokasi," kata Abdul.
Abdul tak menjelaskan secara rinci apa yang akan dilakukan dalam kerjasama ini. Namun demikian, operasi pasar itu dipastikan akan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan daging per harinya.
"Insya Allah secepatnya kita lakukan operasi pasar," kata Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.