Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Listrik Rumah Pompa Dukuh Atas Ditarik Paksa Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 21/01/2021, 17:27 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran kabel listrik menuju meteran listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas ditarik paksa orang tak dikenal.

Kepala Seksi Jalan, Jembatan, dan Kelengkapan Jalan Sudin Bina Marga Jakarta Pusat Yudha Catur Suharnanto mengatakan, kabel yang ditarik paksa itu ditemukan oleh petugas PLN pada 14 Januari lalu.

"Sebenarnya itu kejadian ketauan di tanggal 14 Januari," kata Yudha saat dihubungi melalui telepon, Kamis (21/1/2021).

Yudha mengatakan, saat itu petugas PLN memeriksa meteran kWh di area Rumah Pompa Dukuh Atas dan menemukan kabel yang berfungsi sebagai pengukur arus listrik.

Baca juga: Anggota DPRD Ingatkan Pemprov DKI Antisipasi Klaster Covid-19 di Pengungsian Banjir

Sebab, meteran kWh di Rumah Pompa Dukuh Atas tidak berjalan seperti dalam keadaan normal.

"Begitu dicek karena meteran pompa ada di luar lingkungan rumah pompa. Begitu dicek meteran sudah jatuh di bawah tanah," kata Yudha.

Yudha mengatakan, PLN kemudian memberikan laporan berita acara bahwa kabel yang terhubung ke meteran kWh milik rumah pompa ditarik secara paksa.

"Kalau di berita acara PLN ditarik secara paksa," kata Yudha.

Meski demikian, kata Yudha, peristiwa tersebut tidak mengganggu operasional rumah pompa karena kabel yang ditarik oleh orang yang tidak dikenal tidak mengganggu suplai listrik ke rumah pompa.

Baca juga: Siaga Banjir, Pemprov DKI Siapkan 487 Pompa Stasioner

Yudha mengatakan, tidak ada barang atau kabel yang hilang dalam peristiwa tersebut.

Dia mengatakan, saat ini Sudin Bina Marga mengusulkan untuk dipasang kamera CCTV di area rumah pompa agar pencabutan kabel tersebut tidak terulang kembali, serutama di saat musim hujan dengan potensi lebih tinggi terjadinya luapan air.

"Tidak ada dampak pengoperasian pompa underpass kami, cuma dikhawatirkan misalkan kabel ini putus (akan ada) kemungkinan nanti mungkin mutusin kabel lain lagi," kata Yudha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com