DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pihaknya kembali menjajaki peluang mengalihfungsikan Wisma Atlet Kostrad di Cilodong sebagai rumah sakit darurat bagi penanganan Covid-19.
Ide ini sebetulnya sudah disampaikan sejak September 2020. Namun hingga hari ini tak kunjung terlaksana.
Penjajakan kembali sudah dilakukan sejak 3 pekan lalu.
"Pihak Kostrad mengatakan bahwa otoritasnya ada pada KSAD, sebab itu aset Pusat. Jadi atas izin KSAD," ujar Idris kepada Kompas.com, Jumat (22/1/2021).
"Kami juga berupaya minta untuk dijembatani oleh teman-teman untuk izin ke KSAD penggunaan Wisma Atlet itu, karena memang alasan lainnya bahwa Wisma Atlet itu masih rutin digunakan oleh anggota TNI, untuk latihan maupun diklat di situ," ia menjelaskan.
Idris meminta Kostrad agar mempertimbangkan permintaannya kali ini.
Ia juga mengaku sudah mengirim Tim Satgas Covid-19 untuk menjelaskan kondisi pandemi saat ini, termasuk data-data kasus positif, rumah sakit, serta ketersediaan ruang isolasi.
Menurut rencana, Wisma Atlet Cilodong bakal difungsikan untuk merawat para pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala, namun masuk kategori rentan.
"Karena ada juga OTG (orang tanpa gejala) atau bergejala ringan yang sekarang mereka minta secara khusus dirawat, antara lain OTG dari usia lansia. Kan takutnya risikonya tinggi makanya keluarga minta dirawat," ungkap Idris.
Di samping itu, Idris juga menyampaikan rencana serupa pada salah satu gedung diklat milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Bojongsari.
Lokasi lain, salah satu sekolah keimigrasian. Gedung di kedua lokasi tersebut sekarang tak terpakai karena aktivitas belajar berlangsung jarak jauh.
"Masih proses dan ada beberapa tempat yang kita prosesnya juga masih tahap awal, yaitu komunikasi dulu," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Depok Ungkap Darurat Covid-19: Antrean ICU Semakin Panjang
Sebelumnya, Depok sudah punya 2 lokasi serupa yang dua-duanya bertempat di Universitas Indonesia, yakni Wisma Makara (123 tempat tidur) dan Pusat Studi Jepang (32 tempat tidur).
Idris menilai pandemi Covid-19 dapat dibilang telah memasuki situasi darurat. Celakanya, situasi ini juga terjadi di daerah-daerah tetangga Depok.
"Kedaruratannya, bisa dibilang, sekarang ruang-ruang ICU full, bahkan kemarin kita kontak ada dua kasus yang memang sangat memerlukan ICU," terang Idris.