BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi sudah satu pekan lebih menangani tumpukan sampah yang ada di lahan Kampung Caman, Bekasi Barat.
Pemkot Bekasi berusaha memindahkan sampah-sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di kawasan Bantargebang.
Namun, selama dalam proses penanganannya, Pemkot Bekasi terkendala minimnya fasilitas dan kondisi sampah yang begitu banyak.
Kompas.com merangkum fakta terkait kondisi tumpukan sampah dan kendala dalam menanganinya versi Pemkot Bekasi.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi kekurangan alat berat untuk mengeruk seluruh sampah yang ada di lokasi tersebut.
Sejauh ini, Pemkot hanya mengandalkan mobil kecil untuk mengangkut sampah ke TPA di Bantargebang.
Sebanyak 40-50 petugas sudah dikerahkan untuk bertugas di lokasi.
"Kami kan perlu alat berat yang banyak, walaupun untuk masuk ke sana agak susah, jadi kami kalau mau masuk pakai mobil kecil. Itu juga kendalanya," kata Kadis Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Pemkot Bekasi Kekurangan Alat Berat untuk Angkut Sampah di Bekasi Barat
Saat ini, Dinasi Lingkungan Hidup meminjam beberapa unit alat berat dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Kondisi sampah yang banyak juga menyulitkan para petugas. Luas lahan sampah itu diperkirakan setara dengan lapangan sepak bola.
"Ya selapangan bola (luas tumpukan sampah) yang di lokasi. Kalau yang di belakangnya lagi banyak karena di situ kan dijadikan tempat kompleks pemulung, bangunan liar," kata Yayan.
Kondisi itu disebabkan warga sudah puluhan tahun membuang sampah di lokasi tersebut.
Maka dari itu, butuh waktu bagi Pemkot Bekasi untuk mengeruk semua sampah itu.
Karena banyak warga yang buang sampah di sana, pelan-pelan pemulung pun berdatangan.
Pemulung semakin menjamur hingga akhirnya mereka menetap di sana.