Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pendapatan, PHRI Jakarta Minta Pemprov DKI Gelar Event di Ibu Kota daripada di Luar Daerah

Kompas.com - 04/02/2021, 18:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perhotelan di Jakarta terus berusaha meningkatkan pendapatan demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memprioritaskan menyelenggarakan event di Jakarta dibandingkan di luar daerah.

“Demand itu kan tergantung dari daya beli masyarakat. Sekarang yang punya daya beli itu pemerintah. Untuk tingkatkan, spending coba Pemprov DKI Jakarta lakukan event-event di Jakarta,” kata Ketua PHRI Jakarta, Sutrisno saat dihubungi via telepon.

Baca juga: Hotel-hotel di Jakarta Dijual di Marketplace akibat Pandemi Covid-19, Ada yang Harganya Rp 2,7 Triliun

Pelaksanaan event di hotel-hotel Jakarta demi meningkatkan pendapatan. Salah satunya, lanjut Sutrisno, seperti rapat dan mengambil katering di restoran-restoran di Jakarta.

“Kadang-kadang kan suka bikin acara di Bandung dan atau di luar Jakarta. Jadi sekarang pemerintah kalau bisa mengadakan acara di Jakarta. Jangan di luar daerah,” ujar Sutrisno.

Ia berharap Pemprov DKI Jakarta bisa membelanjakan anggaran daerah di hotel dan restoran di Jakarta.

Menurut dia, anggaran Pemprov DKI Jakarta juga berasal dari pajak-pajak yang dibayarkan pihak hotel dan restoran.

“Kan pajak juga dari kita-kita juga. Jadi kalau bisa seperti itu (belanja anggaran di hotel-hotel dan restoran) Jakarta supaya bisa menggerakkan industri perhotelan,” kata Sutrisno.

Industri perhotelan di Jakarta sangat terdampak di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: PHRI Jakarta: Kalau PSBB Diperpanjang Terus, Industri Perhotelan Bisa Mati

Fenomena menjual hotel bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan hotel dan restoran terjadi.

Hotel-hotel dijual di sejumlah marketplace. Hotel yang dijual seperti Hotel Goodrich (Jakarta Selatan), Ibis Bujet Hotel Tanah Abang (Jakarta Pusat), dan Le Meredien (Jakarta Pusat).

“Jual hotel itu sebelum pandemi Covid-19 sudah ada. Akibat pandemi, itu lebih banyak yang jual hotel. Kalau dilihat di iklan-iklan online itu banyak sekali. Sudah banyak di Jakarta,” kata Sutrisno.

Menurut Sutrisno, penjualan hotel-hotel di Jakarta di saat pandemi Covid-19 dilakukan agar menghindari kerugian.

Pasalnya, biaya operasional hotel dan pembayaran kredit tetap berjalan.

“Kalau telat bayar kredit, dendanya akan menumpuk. Jadi harus dijual, kecuali ada investor mau nutup dulu cicilan. Semakin hari kalau tidak dibayar kreditnya kan semakin menumpuk,” tambah Sutrisno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com