Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Duka, Suroto dan Elisabeth Berbesar Hati Memaafkan Pembunuh Ade Sara

Kompas.com - 05/03/2021, 16:33 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Rabu (5/3/2014) malam, kediaman Suroto dan Elisabeth Diana di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur didatangi polisi yang mengabarkan anak semata wayang mereka, Ade Sara Angelina Suroto (19), ditemukan tak bernyawa.

Suroto dan Elisabeth kehilangan kontak dengan Sara sejak Senin (3/3/2014) siang meski mereka berulang kali menghubungi nomor telepon seluler putrinya.

Mereka juga menghubungi teman-teman dekat putrinya, tapi hasil nihil.

Hingga akhirnya polisi menyampaikan kabar ke Suroto dan Elisabeth bahwa seorang perempuan muda yang diduga Sara ditemukan tewas di kilometer 41 Tol JORR ruas Bintara, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Hari Ini 7 Tahun Lalu, Ketika Ade Sara Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggir Tol Usai Dibunuh Mantan Pacar...

Memaafkan pembunuh Sara

Saat jenazah Sara masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan, Suroto dan Elisabeth mengetahui dari polisi bahwa pembunuh putrinya adalah Ahmad Imam Al Hafitd.

Mereka tahu Hafitd sebagai mantan pacar Sara yang telah lama putus.

Kemudian, polisi juga menginfokan bahwa ada pelaku lain bernama Assyifa Ramadhani yang adalah pacar baru Hafitd.

Sakit hati menjadi motif keduanya membunuh Sara, meski alasannya berbeda.
Hafitd membunuh Sara karena sang mantan tidak mau dihubungi apalagi bertemu, sementara Assyifa cemburu dan khawatir pacarnya kembali berpacaran dengan Sara.

Dalam rasa duka luar biasa yang mereka rasakan, Elisabeth mengatakan ia memaafkan pembunuh putrinya.

"Saya yakin mereka anak yang baik. Hanya, saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka," ujar Elisabeth setelah pemakaman Sara di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2014).

Elisabeth menceritakan, ia tahu ketika Sara berpacaran dengan Hafitd saat SMA. Namun, hubungan keduanya memburuk setelah putus.

Hafitd bahkan sering melontarkan bahasa kasar terhadap Sara melalui Twitter.

"Saya bilang begini, kalau sudah putus, ya sudah jaga hubungan yang baik. Tapi, dia (Sara) bilang 'enggak bisa Ma' (Mama-red). 'Mama enggak tahu sih'. Dia (Sara) tunjukkan ke saya perkataan Hafitd di Twitter, dia foto dan kirim ke saya. Memang pantas (Sara) marah. Saya bisa menyadari, (perkatan Hafitd) kurang sopan," ujar Elisabeth.

Sempat tak kenali jenazah

Suroto mengatakan, ia sempat ragu ketika diminta untuk mengidentifikasi jenazah Sara.

Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswa yang dibunuh mantan kekasihnya Ahmad Imam Al Hafitd (19). Mayat Ade dibuang di tol JORR ruas Bekasi, kilometer 41, Jawa Barat.  Ahmad dibantu Assyifa Ramadhani (19), kekasih barunya.Kompas.com/Robertus Belarminus Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswa yang dibunuh mantan kekasihnya Ahmad Imam Al Hafitd (19). Mayat Ade dibuang di tol JORR ruas Bekasi, kilometer 41, Jawa Barat. Ahmad dibantu Assyifa Ramadhani (19), kekasih barunya.

Pasalnya, wajah putrinya sudah menghitam sehingga sulit dikenali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com