Ayah Akseyna meyakini bahwa Jibril adalah orang yang diajak berbicara oleh ibu Akseyna melalui telepon sehari sebelumnya.
Ketika ayah Akseyna dan kepolisian mendatangi kamar kos sang anak, ternyata kamar tersebut sudah dalam keadaan berantakan.
31 Maret 2015
Jenazah Akseyna dimakamkan di Sleman, Yogyakarta, pada pukul 10.00 WIB.
5 Mei 2015
Kapolres Metro Depok yang kala itu dijabat Kombes Ahmad Subarkah menduga Akseyna tewas karena bunuh diri. Namun, polisi masih menyelidiki adanya dugaan Akseyna tewas dibunuh.
Baca juga: Kejanggalan dalam Surat Wasiat Akseyna yang Jasadnya Ditemukan di Danau UI Enam Tahun Lalu
25 Mei 2015
Jabatan Kapolres Metro Depok diganti oleh Kombes Dwiyono. Sama seperti pendahulunya, Dwiyono juga menyebut polisi masih mendalami penyebab kematian Akseyna.
29 Mei 2015
Dir Reskrimum Polda Metro Jaya yang dijabat Kombes Krisna Murti mengatakan, polisi menemukan ada bukti luka lebam di sekujur tubuh Akseyna.
4 Juni 2015
Krisna Murti kembali mengungkap fakta terbaru kasus kematian Akseyna. Dia mengatakan, ada bekas sobekan di sepatu Akseyna.
"Sepatu korban robek di bagian kiri dan kanan, maka korban diduga diseret," ujar Krisna di Mapolda Metro Jaya.
11 Juli 2015
Akun Twitter dengan nama @akseyna berkicau sebuah pesan bernada ancaman, yakni "SY JANJI, AKN BLS SMUA PRBUATAN KALIAN TRHDAP ACE, SY AKN BLJR MNJADI “KALIAN” &; TENTUNYA MELAKUKAN HAL SAMA DGN CRA SY SNDIRI, CAMKAN ! -R-"
Namun, akun tersebut langsung dinonaktifkan oleh pemiliknya.
Baca juga: Menilik Kembali Isi Surat Wasiat Akseyna yang Diduga Ditulis Dua Orang Berbeda
16 Mei 2016
Kapolres Metro Depok yang kala itu dijabat Kombes Harry Kurniawan mengatakan bahwa kasus Akseyna masih menjadi prioritas utama dirinya selama menjabat.
"Kalau ada kasus-kasus atensi, saya akan dalami dulu. Akseyna? Insya Allah kasus yang menjadi atensi khusus di Polres maupun Polda kita koordinasikan dengan Polda Metro Jaya. Mohon dukungannya ya," katanya.