"Kemudian saksi Intan mengatakan bahwa tersangka Cornelius belum melakukan pembayaran dan korban Hutapea menyuruh menunggu hingga tersangka Cornelius sadar," kata penyidik.
Baca juga: Tangis Keluarga Korban Pecah Saat Rekonstruksi Penembakan di Cengkareng
Selanjutnya, Cornelius bersama Intan berjalan menuju kasir.
Di meja kasir, Cornelius menanyakan jumlah tagihan minuman yang ia pesan kepada Intan.
Usai memberi tahu jumlah tagihan, Intan pergi dari meja kasir.
Karena Cornelius belum juga membayar tagihan, Hutapea meminta Sinurat, yang merupakan anggota TNI, untuk membantu menagih Cornelius.
"Korban Sinurat berdebat dengan tersangka Cornelius di sisi luar meja kasir," kata penyidik.
Melihat hal tersebut, Fegi segera menjauhkan Cornelius dari meja kasir.
Ia meminta Cornelius bersabar dan menyelesaikan masalah pembayaran.
Baca juga: Kronologi Penembakan oleh Bripka Cornelius yang Tewaskan Tiga Orang di Kafe RM Cengkareng
Hutapea kemudian menghampiri meja kasir dan menanyakan jumlah tagihan kepada kasir bernama Doran Manik.
"'Berapa sih bonnya?' Lalu korban Doran Manik menjawab 'Rp 3.335.000'. Lalu korban Hutapea mengatakan kepada tersangka Cornelius, 'Sudah bayar saja Rp 3.300.00'," kata penyidik.
Seketika, Cornelius mengeluarkan senjata api jenis revolver yang ia bawa di tas pinggangnya.
Cornelius kemudian menembakkan senjata apinya sehingga mengenai empat orang di dalam kafe.
Dari rekonstruksi, diketahui bahwa Cornelius mengeluarkan enam kali tembakan di dalam kafe.
Usai Cornelius mengeluarkan senjata api, Fegi langsung memeluk Cornelius dari belakang.
Namun, hal tersebut tak mencegah Cornelius menembak orang-orang yang ada di kafe hari itu.