“Gue bilang, 'Abang turun aja dulu, omongin baik-baik dulu.' Akhirnya enggak terima. Dia pukul lagi, gue ngeles lagi kedua kali,” ujar Budi.
Salah satu karyawan Budi menyangka Budi dipukul oleh oknum Satpol PP. Karyawan Budi kemudian membelanya.
“Akhirnya karyawan gue mukul oknum tersebut. Akhirnya enggak lama, oknum ini cabut. Dia bilang, 'Awas lu, gue balik lagi ke sini',” kata Budi.
Baca juga: Pengendara Motor di Cakung Jadi Korban Begal, Dibacok 4 Kali di Dada Kiri
Kemudian, oknum Satpol PP tersebut meninggalkan Budi. Saat kembali, oknum Satpol PP itu membawa rekan-rekannya.
“Tiba-tiba balik ke sini dia bawa massa banyak. Ada 9-10 orang lebihlah,” tambah Budi.
Budi kemudian dikeroyok dan sempat mendapatkan ancaman.
"Sampai mengancam-ancam di sini mau diratain segala macam. Saya kena pukul sebelah sini (kepala), sini (pelipis mata), leher dicekik, punggung dan dada kena pukul. Lumayan banyak,” ujar Budi.
Budi mengaku sudah melaporkan kasus pengeroyokan dirinya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca juga: Penjambret Lansia di Tamansari Gadaikan Ponsel Hasil Jambret Rp 500.000
Sementara itu, Rizki mengaku meminta maaf terkait aksi pemukulan itu. Rizki berharap dengan permintaan maafnya itu masalah kasus pengeroyokannya bisa selesai.
"Saya mau minta maaf kepada Bang Budi dan teman-temannya. Semoga cepat selesai semua ini secara kekeluargaan,” ujar Rizki kepada wartawan saat pertemuan bersama Budi.
Rizki datang bersama orangtuanya menemui Budi. Ia terlihat bersalaman dan memeluk Budi.
Sementara itu, Budi tak merasa dendam atas kejadian yang menimpanya. Ia hanya menyayangkan sikap Budi yang arogan.
“Gue cuma mau bilang, ya jangan kayak begitulah mau siapa pun lu, mau jabatan lu setinggi apa pun, ya orangtualah yang dimaki-maki, enggak layak banget. Enggak pantes,” ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.