Kini, masjid dengan balutan kaligrafi nama-nama Allah itu banyak dikunjungi masyarakat.
Tidak hanya dari kawasan Tangerang, tetapi juga dari luar daerah seperti Kota Bandung, bahkan dari Kalimantan dan Sulawesi.
Para pengunjung, baik muslim maupun kalangan nonmulim, datang berbondong-bondong untuk melihat bentuk asli Masjid Raya Asmaul Husna yang cukup ikonik itu.
"Ya alhamdulillah. Ini mungkin dengan ada ikon di Gading Serpong ini kan juga menunjukkan kemajemukan di wilayah ini. Tidak eksklusif. Semua boleh masuk," kata Ngatino.
Baca juga: Sejarah Masjid Jami Kebon Jeruk, Saksi Bisu Penyebaran Islam dari Tiongkok
Kini, Masjid Asmaul Husna tak lagi sekadar tempat beribadah, tetapi sudah menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi masyarakat dari berbagai daerah.
Kondisi itu terlihat dengan jumlah pengunjung yang terus meningkat sejak beredar luasnya gambar Masjid Asmaul Husna di media sosial.
"Setiap Sabtu Minggu itu banyak yang datang, bahkan rombongan pakai bus. Alhamdulillah mungkin masyarakat sudah mendamba-mendambakan," ungkap Ngatino.
"Sekarang kan terkenal istilah wisata religi, bukan hanya wisata ke tempat yang lain tapi juga beribadah. Karena kan datang ke sini bukan sekadar berwisata, foto-foto, tapi juga beribadah toh," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.